google search

Senin, 28 Februari 2011

Gereja Ganjuran, Bertemu Yesus dalam Wajah Jawa

Gereja Ganjuran yang berdiri tahun 1927 bukanlah sekedar tempat tepat untuk merenung, tapi juga tempat yang menawarkan kesempatan bertemu Yesus yang global dalam wajah lokal, yang mengenakan surjan dan mendengarkan gamelan.

Gereja Ganjuran

Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, demikian nama lengkapnya, bisa dijangkau dengan mengendarai kendaraan bermotor sejauh kurang lebih 20 km dari pusat kota Yogyakarta. Pemandang sawah yang hijau dan pohon serupa cemara akan menyambut anda begitu memasuki Desa Ganjuran, tempat gereja ini berdiri. Mengunjungi gereja ini, anda akan mengetahui tentang sejarah gereja dan inkulturasi Katolik dengan budaya Jawa, terakhir mendapatkan ketenangan hati.

Kompleks gereja Ganjuran mulai dibangun pada tahun 1924 atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer. Gereja ini merupakan salah satu bangunan yang didirikan sejak dua bersaudara itu mulai mengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro di daerah tersebut pada tahun 1912. Bangunan lain yang didirikan adalah 12 sekolah dan sebuah klinik yang menjadi cikal bakal Rumah Sakit Panti Rapih.

Pembangunan gereja yang dirancang oleh arsitek Belanda J Yh van Oyen ini adalah salah satu bentuk semangat sosial gereja (Rerum Navarum) yang dimiliki Smutzer bersaudara, yaitu semangat mencintai sesama, khususnya kesejahteraan masyarakat setempat yang kebanyakan menjadi karyawan di Pabrik Gula Gondang Lipuro yang mencapai masa keemasan pada tahun 1918 - 1930.

Dalam perkembangannya, kompleks gereja ini disempurnakan dengan pembangunan candi yang dinamai Candi Hati Kudus Yesus pada tahun 1927. Candi dengan teras berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa itu kemudian menjadi pilihan lain tempat melaksanakan misa dan ziarah, selain di dalam gereja, yang menawarkan kedekatan dengan budaya Jawa.

Berjalan keliling gereja, anda akan menyadari bahwa bangunan ini dirancang dengan perpaduan gaya Eropa, Hindu dan Jawa. Gaya Eropa dapat ditemui pada bentuk bangunan berupa salib bila dilihat dari udara, sementara gaya Jawa bisa dilihat pada atap yang berbentuk tajug, bisa digunakan sebagai atap tempat ibadah. Atap itu disokong oleh empat tiang kayu jati, melambangkan empat penulis Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Nuansa Jawa juga terlihat pada altar, sancristi (tempat menyimpan peralatan misa), doopvont (wadah air untuk baptis) dan chatevummenen (tempat katekis). Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong putranya juga digambarkan tengah memakai pakaian Jawa. Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.

Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong putranya juga digambarkan tengah memakai pakaian Jawa.


Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.

Anda yang ingin berziarah bisa menuju tempat pengambilan air suci yang berada di sebelah kiri candi. Setelah mengambil air suci, anda bisa duduk bersimpuh di depan candi dan memanjatkan doa permohonan. Prosesi ibadah diakhiri dengan masuk ke dalam candi dan memanjatkan doa di depan patung Kristus. Beberapa peziarah sering mengambil air suci dan memasukkannya dalam botol, kemudian membawa pulang air itu setelah didoakan.


tempat pengambilan air suci


duduk bersimpuh di depan candi dan memanjatkan doa permohonan.


Berdoa di Depan Patung Kristus

Bila ingin mengikuti misa dalam bahasa Jawa dan nyanyian lagu yang diiringi gamelan, anda bisa datang ke gereja ini setiap hari kamis hingga Minggu pukul 5.30, setiap malam Jumat pertama, setiap malam Natal dan setiap Sabtu Sore pukul 17.00. Misa dalam bahasa Jawa itu digelar di pelataran candi, kecuali misa harian setiap pukul 5.30 yang diadakan di dalam gereja.

Usai melaksanakan ibadah atau ziarah, sempatkanlah untuk berbincang dengan warga setempat untuk mengetahui sejarah tentang Ganjuran sendiri, tempat gereja ini berdiri. Dalam Babad tanah Jawa, Ganjuran adalah sebuah wilayah Alas Mentaok yang dinamakan Lipuro. Tempat itu dahulu sempat digunakan Panembahan Senopati untuk bertapa dan direncanakan menjadi pusat kerajaan Mataram, namun batal.

Perubahan nama menjadi Ganjuran sendiri berkaitan dengan kisah percintaan Ki Ageng Mangir dan Rara Pembayun yang diasingkan oleh Mataram. Kisah cinta dua orang tersebut yang kemudian mengilhami penciptaan tembang Kala Ganjur, berarti tali pengikat dasar manusia dalam mengarungi kehidupan bersama dengan dasar cinta. Nah, dari nama tembang tersebutlah desa yang dulu bernama Lipuro itu berubah menjadi Ganjuran.

Jika anda mau berbincang dengan penduduk setempat, akan banyak lagi cerita yang bisa digali, misalnya alasan dibatalkannya Lipuro menjadi pusat kerajaan Mataram, alasan pengasingan Ki Ageng Mangir dan Roro Pembayun dan sebagainya.

  • Gondang merupakan nama desa tempat GHKTY berada sedangkan Bambang Lipuro nama Kecamatan.
  • Gereja itu juga menanam pohon cemara, yang ternyata fungsinya jika sudah besar, pohonnya ditebang dan jadilah kursi-kursi untuk para jemaat.
  • Emha Ainun Nadjib dan musik Kyai Kanjeng pernah melakukan kolaborasi musik dengan grup koor gereja ini.

Nuansa Jawa juga terlihat pada altar, sancristi (tempat menyimpan peralatan misa), doopvont (wadah air untuk baptis) dan chatevummenen (tempat katekis).

Gereja Ganjuran

Naskah: Yunanto Wiji UtomoPhoto: Sigit NugrohoArtistik: Agung Sulistiono MabruronCopyright © 2006 YogYES.COM

Selasa, 22 Februari 2011

Foto-foto Alien Hoax Yang Marak Ditampilkan di Internet

Inilah dia koleksi foto alien ‘palsu’ yang mungkin belum anda ketahui. Meskipun koleksi foto alien ini seusungguhnya hanyalah properti museum internasional Roswell untuk merekonstruksi penemuan alien di Roswell tahun 1947. Namun penemuan alien tersebut masih diperdebatkan kebenarannya. Tetapi yang pasti koleksi foto dibawah ini adalah foto alien buatan museum.

Properti usang di foto atas, kemudian diganti oleh pihak museum dengan properti alien yang lebih baru. Jadilah foto dibawah ini. Foto ini pernah masuk ke majalah National Geographic dan dianggap sebagai salah satu dari 100 foto terbaik sepanjang masa.

Ini juga properti alien dari museum internasional Roswell. Foto ini cukup populer di kalangan blog-blog UFO. Namun jika diperhatikan dengan seksama, terlihat bahwa foto seorang dengan pakaian dokter di samping sesungguhnya adalah sebuah manekin (boneka).

Lihat, betul kan ? Kalo ini foto alien yang asli, masa anak-anak main bermain dengan bebas di Markas super rahasia Area 51 ?

Foto ini, bukan dari alien di museum Roswell, namun dari sebuah film Hoax otopsi alien yang dibuat oleh Ray Santilli.

Foto alien ini juga beredar luas di internet dan blog UFO walaupun tidak sepopuler foto diatas. Namun sama saja. Foto ini adalah foto alien properti yang dipamerkan di pameran luar angkasa di Jepang dan terbuat dari lilin.
.

Foto dibawah ini adalah adalah cuplikan dari film berjudul “Roswell : The UFO Cover Up”. Jadi mayat alien di foto tersebut hanyalah buatan pembuat film untuk tujuan ilustrasi.

Foto klasik dibawah ini beredar di internet dengan cerita bahwa seseorang menemukan foto ini di dokumen peninggalan ayahnya yang dahulu bekerja di Roswell. Padahal sebenarnya foto ini adalah foto sebuah alien yang terbuat dari Latex karya seniman Holywood bernama Don Post.

Foto ini beredar cukup luas di internet dan disebut sebagai alien yang tertangkap oleh militer di Roswell. Kadang ceritanya berbeda dan disebut sebagai alien NAZI. Padahal sebenarnya foto ini adalah foto rekayasa yang dibuat untuk tujuan April Mop pada tahun 1950 dan muncul di majalah Jerman “Wiesbadener Tagesblatt”.

Minggu, 20 Februari 2011

Unta dan Lubang Jarum


* Markus 10:17-27 Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah
10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Baca juga di Lukas 18:18-27/ Matius 19:16-26


Dalam ketiga Injil Sinoptik, perkataan ini muncul setelah peristiwa orang kaya yang ingin tahu bahaimana caranya memperoleh kehidupan yang kekal – dalam bahasa Injil, memperoleh kehidupan yang kekal sinonim dengan masuk Kerajaan Allah. Ketepatannya dalam mematuhi hukum tidak bisa disangsikan lagi – Ia meyakinkan Tuhan Yesus bahwa ia telah mematuhi semuanya sejak ia akil-balik, dan Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa perlakuan orang ini berlebih-lebihan. Tetapi untuk menguji keteguhan hatinya, Tuhan Yesus mempersilahkan dia menjual segala miliknya dan membagikannya kepada orang-orang miskin. "Maka", kata Tuhan Yesus, "engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku". Mendengar perkataan itu wajah orang kaya itu menjadi kecut. Pengorbanan ini terlalu besar dari apa yang ia sedia berikan. Kejadian ini menunjukkan sifat yang radikal dari pola pemuridan Tuhan Yesus dalam memanggil orang.

Kemudian untuk menggambarkan "alangkah sukarnya orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah". Tuhan Yesus menggunakan ungkapan kata yang mengejutkan ini. PendengarNya langsung menganggap ini sebuah perkataan yang keras untuk dimengerti. Bukan saja sulit, tapi tidaklah mungkin seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sama seperti seekor unta melewati lubang jarum, betapapun besarnya lubang jarum itu. Para pendengar gentar, "jadi, siapakah yang dapat diselamatkan?", tanya mereka (Diselamatkan sinonim dengan masuk kedalam Kerajaan Allah dan memperoleh kehidupan yang kekal). 12 murid-murid Tuhan Yesus bukanlah orang-orang kaya. Petrus mewakili yang lain ketika ia berkata "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau" (Markus 10:28 ). Tetapi barangkali mereka tidak menyadari batapa ketatnya syarat-syarat memasuki Kerajaan Allah itu.


Kita kaji ayatnya :


* Matius 19:24
LAI TB, Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
KJV, And again I say unto you, It is easier for a camel to go through the eye of a needle, than for a rich man to enter into the kingdom of God.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And again I say to you, it is easier for a camel to go through the eye of a needle than for a rich person to enter into the Malchut (kerajaan) HaShomayim (surga).
TR, παλιν δε λεγω υμιν ευκοπωτερον εστιν καμηλον δια τρυπηματος ραφιδος διελθειν η πλουσιον εις την βασιλειαν του θεου εισελθειν
Translit. interlinear, palin {lagi} de {dan} legô {Aku berkata} humin {kepada kalian} eukopôteron {lebih mudah} estin {ia adalah} kamêlon {unta} dia {melalui} trupêmatos {mata} rhaphidos {jarum} dielthein {pergi} ê {daripada} plousion {orang kaya} eis {ke dalam} tên basileian {kerajaan} tou theou {Allah} eiselthein {masuk}


Ada usaha-usaha untuk menafsirkan ayat di atas dengan menganggap bahwa unta (Yunani: καμηλος - kamêlos) sebenarnya adalah tali tambang (Yunani: καμιλος - kamilos) atau bahwa ada gerbang kecil yang bernama lobang jarum yang begitu rendah sehingga seekor unta harus membungkuk kalau mau melewatinya.

Demikian pula ada usaha-usaha untuk menghubungkan kata Yunani καμηλος - kamêlos dengan kata Aram gamla' yang di samping bermakna unta juga dapat bermakna tali tambang. Padahal bahasa Aram untuk tali tambang adalah habla dan bukan gamla. Usaha yang disebutkan terakhir ini menyatakan bahwa naskah Perjanjian Baru Yunani sebenarnya merupakan hasil terjemahan dari teks asli berbahasa Semitik.

"And (dein) again (tub) I word ('emar) to you, it is easier (delila) for a camel (gamla) to pass (al) through the opening (herura) of a needle (mehata) than ('au) a rich ('atira) man to enter (al) the sovereigndom (malkuta) of God ('alaha)", The Aramaic New Covenant


Usaha yang kedua yaitu menyatakan bahwa ada gerbang kecil yang bernama lobang jarum dikemukakan oleh Lord George Nugent (1845). Ia menyatakan bahwa ada dua gerbang di kota Yerusalem, yang pertama dan agak besar digunakan bagi hewan beban, dan yang kedua agak kecil digunakan bagi pejalan kaki. Yang kecil inilah yang dewasa ini disebut sebagai mata jarum namun tidak ada bukti bahwa gerbang itu sudah ada di era Yesus Kristus. Canon Farrar, bahkan menyatakan bahwa nama mata jarum itu baru diberikan belakangan oleh kalangan Yahudi Kristen untuk merujuk kepada perkataan Yesus Kristus.

Pendapat bahwa unta adalah tali tambang jelas tidak tepat karena ada penulis Injil sinoptik semuanya menulis "καμηλος – kamêlos", bukan "καμιλος – kamilos". Pendapat kedua juga kurang tepat karena jika lobang jarum itu adalah gerbang kecil di Yerusalem, maka masih ada kemungkinan unta dapat melewatinya, bertentangan dengan ayat berikutnya bahwa bagi manusia, unta tidak mungkin dapat masuk melalui lobang jarum.


* Matius 19:26
LAI TB, Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.
KJV, But Jesus beheld them, and said unto them, With men this is impossible; but with God all things are possible.
TR, εμβλεψας δε ο ιησους ειπεν αυτοις παρα ανθρωποις τουτο αδυνατον εστιν παρα δε θεω παντα δυνατα εστιν
Translit. interlinear, emblepsas {memandang} de {tetapi} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} autois {kepada mereka} para {bagi} anthrôpois {para manusia} touto {ini} adunaton {mustahil} estin {ia adalah} para {bagi} de {tetapi} theô {Allah} panta {segala sesuatu} dunata {dapat, mungkin} estin {ia adalah}


Satu hal lagi, nama-nama tempat di Israel dalam Alkitab Perjanjian Baru senantiasa ditulis dalam bahasa Ibrani atau Aram, tidak ada yang ditulis dalam bahasa Yunani, misalnya :
- Getsemani (Matius 26:36), dari kata Aram gat (anggur) syemen (minyak) atau bahasa Ibrani gay (lembah) syemen (subur) (Yesaya 28:1).
- Golgota (Matius 27:33), dari kata Aram (Ibrani: gulgolet), tengkorak.
- Betlehem (Lukas 2:4) dari kata Ibrani beyt lekhem dari kata bayit (rumah) dan lekhem (roti).
- Betesda (Yohanes 5:2) juga dalam bahasa Aram, Ibrani: bayit (rumah) dan khesed (kemurahan).


Jika seandainya ada gerbang kecil yang bernama lobang jarum pada zaman Yesus Kristus, baik Matius, Markus, maupun Lukas akan menuliskannya dalam bahasa Ibrani atau Aram, bukan dalam bahasa Yunani "trupêmatos rhaphidos" .

Kalangan Semitik (Ibrani, Aram, maupun Arab) biasa menggunakan tamsil (ibarat) seperti unta atau gajah melewati lubang jarum untuk melukiskan suatu kemustahilan :

"Anda tahu bahwa mereka tidak dapat memperlihatkan kepada seseorang pohon emas, tidak pula seekor gajah melewati mata jarum." (T. Bab. Beracot, vol. 55. 2.)

"Barangkali Anda adalah salah satu dari Pombedita (sekolah Yahudi di Babilonia) yang membuat seekor gajah melewati mata jarum." (T. Bab, Bava Metzia, vol. 38. 2.)

"Demi Allah, kami sudah melihat dengan mata kepala sendiri, membawa seekor gajah melewati mata jarum." (Prefat. ad Zohar, Editor Sultzbach}.

Bukan hanya kalangan Yahudi, namun di beberapa negara Timur, ungkapan seperti ini sering digunakan untuk menyatakan kemustahilan.


Maka, tak bisa disangkal bahwa Tuhan Yesus menggunakan gaya bahasa hiperbola yang lazim dalam masyarakat semitik untuk mengungkapkan sesuatu yang sama sekali tidak mungkin. Gaya bahasa hiperbola bisa juga kita temukan sewaktu Tuhan Yesus berbicara tentang orang dengan sebilah balok dimatanya yang ingin mengeluarkan selumbar atau setitik serbuk gergaji dari mata saudaranya (Matius 7:3-5; Lukas 6:41-42). Maksud pemakaian gaya bahasa hiperbola ini adalah supaya ajaran yang ingin disampaikan betul-betul dipahami dan tidak ada kemungkinan salah mengerti, yaitu : tidak mungkin seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah – bagi manusia hal itu tidak mungkin, Tuhan Yesus mekamuinya. Tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagiNya, juga untuk menyelamatkan seorang kaya. Jadi kalau demikian, maka hati orang kaya itu harus diubah. Cinta pada kekayaan duniawi harus diganti dengan cinta pada kekayaan sejati yaitu "harta di Surga".

Tidak mudah bagi siapapun untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah : "sesaklah pintu dan sempitlah jalannya" (Matius 7:14) – tetapi yang akan mengalami kesulitan paling ebsar ialah orang kaya. Ajaran mutlak dari Tuhan Yesus dalam Markus 10:24 : "Alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah" telah dikembangkan pada kesaksian-kesaksian yang muncul belakangan sehingga bisa dibaca sebagai berikut : "Allahkah sukarnya bagi orang yang percaya pada kekayaan masuk ke dalam Kerajaan Allah". Hal ini bisa merupakan usaha lain untuk memperlunak kekerasan pernyataan Tuhan Yesus itu.
Seorang pembaca bisa menghibur dirinya dengan berpikir "Aku memang mempunyai kekayaan, tapi aku tidak percaya kepadanya. Jadi aku baik-baik saja". Tetapi menurut ajaran Tuhan Yesus sangatlah sulit bagi orang kaya untuk menaruh percaya pada kekayaan itu. Bukti bahwa mereka menaruh percaya pada kekayaan atau tidak, akan terlihat dari kesediaan mereka untuk berpisah dengan kekayaan mereka.

Mengapa Tuhan Yesus mengangap kekayan sebagai penghalang seseorang masuk ke dalam Kerajaan Allah? Karena kenyataan bahwa orang yang memiliki kekayaan menggantungkan hidupnya pada kekayaan itu. Seperti petani kaya dalam perumpamaan Tuhan Yesus pada Lukas 12:16-21 yang memacu dirinya sendiri dengan pikiran tentang kekayaan besar yang ia timbun untuk bertahun-tahun lamanya. Bandingkan dengan orang zaman sekarang yang menanamkan modal besar sehingga memberi dia penghasilan besar yang tidak tergoncangkan oleh inflasi.

Rasanya tidak ada perkataan Tuhan Yesus yang lebih 'keras' bagi pola pikir manusia zaman sekarang ini daripada perkataan tentang 'unta dan lobang jarum' yang membuat orang sangat tergoda untuk memperlunak pengertiannya.

Selasa, 15 Februari 2011

TABUT PERJANJIAN ( di manakah sekarang ? )


Tabut Perjanjian, memang merupakan hal yang diperdebatkan oleh para ahli selama berabad-abad, sehingga kita tidak dapat mengetahui secara persis.

1. Memang ada tradisi Yahudi yang mengatakan tabut perjanjian dibawa ke Ethiophia oleh anak dari Ratu Sheba yang bernama Menelik dan sekarang ada dalam komunitas Axum, namun hal inipun tidak dapat dikonfirmasi, karena yang diperbolehkan masuk ke dalam tenda adalah hanya para pertapa.

2. Ada pula tradisi yang mengatakan berdasarkan tulisan nabi Yeremia yang tertulis dalam 2 Makabe 2:4-8, “Di dalam naskah itu terdapat pula berita bahwa atas ilham Allah nabi itu telah menyuruh, supaya Kemah Suci dan tabut perjanjian menyertai dia ketika ia pergi ke gunung yang telah didaki Musa untuk memandang milik Allah. Setibanya di sana Yeremia menemukan sebuah kediaman yang berupa gua. Kemah Suci , tabut perjanjian dan mezbah ukupan dibawanya masuk, lalu tempat masuk direbat olehnya. Kemudian beberapa orang yang mengiringnya pergi ke sana untuk menandai lagi. Ketika Yeremia dapat tahu tentang hal itu, maka ditegurnyalah mereka, katanya: “Tempat itu harus tetap rahasia sampai Allah mengumpulkan kembali umat serta mengasihianinya lagi. Kelak semuanya akan ditunjukkan oleh Tuhan serta awan akan nampak lagi, sebagaimana dinyatakan kepada Musa, dan sebagaimana Salomopun telah berdoa juga, supaya tempat itu disucikan secara istimewa.” Maka tempat yang disebutkan juga merupakan tempat rahasia.

3. Tradisi lain berasal surat Edras, yang mengatakan bahwa tabut perjanjian dibawa oleh pasukan yang menang dalam penjarahan Yerusalem (IV Esd., x, 22). Hal ini berdasarkan tulisan dalam 2 Raj 25, yang mengatakan pasukan dari Babilonia membawa semua benda-benda dari kuningan, perak dan emas yang ada bait Allah itu (walau tidak disebutkan secara eksplisit tabut perjanjian).

4. Tradisi Talmud
Dikatakan bahwa kemungkinan tabut perjanjian disembunyikan oleh Raja Yosiah di suatu tempat rahasia seperti yang dipersiapkan oleh Raja Salomo, jika Bait Allah diserang atau dibakar. Namun tempat ini tidak diketahui.

5. Ada pula klaim dari archelogist Leen Ritmeyer yang mengadakan penyelidikan di Temple Mount, dan di dalam Dome of the Rock yang ada di Yerusalem. Ia mengklaim telah menemukan tempat di sana yang merupakan tempat Mahakudus di jaman Bait Allah yang pertama. Pada tempat itu terdapat potongan batu yang berukuran sesuai dengan ukuran yang disebutkan dalam Kitab Keluaran. Maka Ritmeyer memperkirakan bahwa Tabut perjanjian dikubur dalam-dalam di bawahnya. Namun sangat tidak mungkin bahwa akan diperbolehkan diadakan penggalian, baik oleh pemerintahan Muslim ataupun Israel.

Bagi saya, tak terlalu penting di mana tabut perjanjian tersebut berada. Yang terpenting adalah bahwa memang dahulu tabut itu pernah ada, dan memang menjadi tempat di mana Allah menyatakan kehadiran dan kemuliaan-Nya. Yang terlebih penting adalah Tabut Perjanjian Baru yang menurut Tradisi Gereja Katolik adalah sebagai berikut:

1. Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru, karena ia mengadung Kristus, sang Sabda yang menjadi manusia. Maka jika Tabut Perjanjian Lama mengandung 2 loh batu yang berisi sabda 10 perintah Allah dan roti manna, maka dalam diri Maria yang dikandung adalah Kristus, Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia (Yoh 1: 14) dan yang adalah Sang Roti Hidup (Yoh 6:35). Pemahaman bahwa Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru memberikan pemahaman akan kesucian Bunda Maria, karena kalau terhadap Tabut Perjanjian Lama yang hanya menyangkut benda-benda mati saja Allah begitu spesifik dalam menguduskan Tabut-Nya, apalagi ketika isi Tabut Perjanjian Baru itu menyangkut Diri Putera-Nya sendiriyang bukan ‘benda mati’ melainkan Sang Hidup itu sendiri (lih. Yoh 14:6) . Tentu Allah lebih lagi menguduskan Tabut Perjanjian Baru ini yang mengandung Putera-Nya.

2. Sekarang kehadiran Kristus secara nyata hadir di dalam setiap tabernakel di dalam gedung Gereja Katolik, di mana disimpan Ekaristi, atau Sang Roti Hidup, yaitu Kristus sendiri. Umat Katolik yang menyambut Ekaristi-pun sebenarnya menjadi “tabut perjanjian baru” yang hidup, karena menerima Yesus di dalam diri mereka.

Minggu, 13 Februari 2011

Berdoa Dengan Cara Allah



Judul Asli: How to Pray with GOD's Way
Diterjemahkan: Dewi Galang

Ajari aku, TUHAN...
Aku ingin tahu, cara yang benar untuk berdoa.

Bila aku perlu menggunakan kata-kata,
Kata apa yang harus kupakai?
Beritahukan kepadaku, apa yang harus kukatakan.

Aku menundukkan kepala,
Aku berlutut,.. haruskan juga bersikap tegak?

Aku menutup mataku,
Kuangkat tanganku, atau.. haruskan aku mengatupkannya saja?

Apakah aku harus berdiri? Atau duduk saja?
ALLAHku,.. posisi mana yang KAU sukai?

Apakah sebaiknya lampu menyala atau dimatikan?
Mungkin.. lebih baik dengan terang lilin saja?
Perlukah kupakai kacamataku atau tidak?
Ada di kursi saja atau di depan meja?
Haruskah aku berbisik atau berdoa dengan suara lantang?

Haruskah aku mengutip Kitab Suci?
Kapan waktu yang KAU sukai? Di waktu fajarkah?

Haruskah aku berdoa dengan cepat-cepat atau perlahan-lahan?
Lebih baik doa yang pendek.. atau yang panjang?

Aku baru saja belajar berdoa, apa saja aturannya?
Aku ingin berdoa dengan benar.

Bagaimana aku tahu bahwa KAU akan mendengarkannya?
Bahwa doaku sudah benar?

Dan sementara aku duduk diam,
menunggu tanda-tanda,
Aku mendengar suara lembut yang berkata:

"AnakKU yang kekasih...
Apakah kau pikir AKU begitu peduli tentang waktu,
atau tentang posisimu ketika berdoa, berdiri atau berlutut?"

"AKU tak peduli tentang posisi tubuhmu atau tempat yang kaupilih;
Bukalah hatimu kepadaKU,
Aku tak punya aturan lainnya.

Katakan padaKU apa yang ada dalam hatimu,
dan katakan padaKU apa yang kaucari,
Ceritakan tentang kepedihanmu
dan hal-hal lain yang membuatmu merasa lemah."

"Bicaralah padaKU secara pribadi
tentang apa yang paling peenting bagimu;
AKU tahu tentang perbuatan-perbuatan baikmu..
tak perlu, engkau menyombongkannya.

AnakKU, engkau tak perlu pelajaran-pelajaran,
Bicaralah saja padaKU setiap hari,
katakan padaKU apapun yang kauinginkan,
SayangKU, Siapapun dapat berdoa."

Senin, 07 Februari 2011

TANGIS SEORANG AYAH


Apakah Ada yang Salah Dengan Ayah..?


Dr. Arun Gandhi cucu dari mendiang Mahatma Gandhi pernah menceritakan


satu kisah dalam hidupnya yang sungguh mengesankan, sebagai berikut.





Kala itu usia saya kira-kira masih 16 tahun dan saya tinggal bersama kedua orang
tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, Mahatma Gandhi.


Kami tinggal disebuah perkebunan tebu kira-kira 18 mil jauhnya dari kota Durban,
Afrika Selatan. Rumah kami jauh di pelosok desa terpencil sehingga hampir tidak
memiliki tetangga. Oleh karena itu saya dan kedua saudara perempuan saya sangat
senang sekali bila ada kesempatan untuk bisa pergi ke pusat kota, untuk sekedar
mengunjungi rekan atau terkadang menonton film dibioskop.


Pada suatu hari kebetulan ayah meminta saya menemani beliau ke kota untuk
menghadiri suatu konferensi selama seharian penuh. Bukan main girangnya saya
saat itu.Karena ibu tahu kami hendak ke kota maka ibu menitipkan daftar panjang
belajaan yang ia butuhkan, disamping itu ayah juga memberikan beberapa tugas
kepada saya, termasuk salah satunya adalah memperbaiki mobil dibengkel.

Pagi itu setelah kami tiba ditempat konferensi; ayah berkata kepada saya; “Arun;
jemput ayah disini ya, nanti jam 5 sore....dan kita akanpulang bersama-sama”.

Baik ayah, saya akan berada disini tepat jam 5 sore.Jawab saya dengan penuh
keyakinan.Setelah itu saya segera meluncur untuk menyelesaikan tugas yang
dititipkan ayah dan ibu kepada saya satu persatu. Sampai akhirnya hanya tinggal
satu pekerjaan yang tersisa yakni menunggu mobil selesai dari bengkel.Sambil
menunggu mobil diperbaiki tidak ada salahnya aku pikir untuk mengisi waktu
senggangku dengan pergi ke bioskop menonton sebuah film.

Saking asyiknya nonton ternyata saat saya melihat jam; waktu sudah menunjukkan
pukul 17:30, sementara saya janji menjemput ayah pukul 17:00.

Segera saja saya melompat dan buru-buru menuju bengkel untuk mengambil mobil,
dan segera menjemput ayah yang sudah hampir satu jam menunggu.

Saat saya tiba sudah hampir pukul 18:00 sore. Dengan gelisah ayah bertanya pada
saya; Arun! kenapa kamu terlambat menjemput ayah..?

Saat itu saya merasa bersalah dan sangat malu untuk mengakui bahwa saya tadi
keasyikan nonton film, sehingga saya terpaksa berbohong dengan mengatakan; “Maaf
Ayah” “Tadi mobilnya belum selesai diperbaiki sehingga Arun harus menunggu.”

Ternyata tanpa sepengathuan saya, ayah sudah terlebih dahulu menelpon bengkel
mobil tersebut, sehingga ayah tahu jika saya berbohong;
Lalu wajah ayah tertunduk sedih; sambil menatap saya ayah berkata; “Arun,
sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan
kamu”; “sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah”.

Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki;
sambil merenungkan dimana letak kesalahannya.

Lalu dengan tetap masih berpakaian lengkap ayah mulai berjalan kaki menuju jalan
pulang kerumah.Padahal hari sudah mulai gelap dan jalanan semakin tidak
rata.Saya tidak sampai hati meninggalkan ayah sendirian seperti itu; meskipun
ayah telah ditawari naik, beliau tetap berkeras untuk terus berjalan kaki,
akhirnya saya mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, dan tak terasa
air mata saya menitik melihat penderiataan yang

dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang telah saya lakukan. Sungguh
saya begitu menyesali perbuatan sayatersebut. Sejak saat ituseumur hidup, saya
selalu berkata jujur pada siapapun.Sering sekali saya mengenang kejadian itu dan
merasa begitu terkesan; seandainya saja saat itu ayah menghukum saya sebagai
mana pada umumnya orang tua menghukum anaknya yang berbuat salah; kemungkinan
saya akan menderita atas hukuman itu; dan mungkin hanya sedikit saja
menyadari kesalahan saya. Tapi dengan satu tindakan mengevaluasi diri yang
dilakukan ayah; meskipun tanpa kekerasan justru telah memiliki kekuatan yang
luar biasa untuk bisa mengubah diri saya sepenuhnya.

Saya selalu mengingat kejadian itu seolah-olah seperti baru terjadi kemarin.



Para orang tua . . . . .Ayah Dr Arun Gandhi tersebut sungguh

seorang ayah dan guru yang luar biasa dalam mendidik anaknya.

Sebuah kisah emas untuk para orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak-anak.





Kisah ini begitu menginspirasi saya secara pribadi; untuk selalu mengevaluasi
diri

manakala anak-anak tercinta saya mulai menunjukkan prilaku yang kurang terpuji.

Ya, saya membiasakan diri untuk selalu bertanya:

Apa yang salah dari saya, mengapa anak saya bisa seperti itu...???