google search

Jumat, 15 Juli 2011

Puzzle


Seorang anak kecil, diberikan puzzle oleh Ibunya. Ibunya berkata kepada anaknya, “Nak, kalau kamu merangkainya dengan benar kamu akan mendapatkan gambar anak panda kesenanganmu. “

Sang anak mulai merangkainya sedikit demi sedikit dan sang ibu melihat disampingnya.

Sang Ibu memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya tentang bagaimana merangkai puzzle yang benar. Tetapi dasar sang anak yang bandel, ia seenaknya sendiri menaruh potongan puzzle itu tidak pada tempatnya. Sedikit demi sedikit potongan itu dirangkai dengan seenaknya sendiri. Akhirnya puzzle itu jadi, tetapi terangkai berantakan. Sang anak tidak melihat sedikitpun gambar anak panda pada rangkaian puzzle-nya itu........ Sang anak pun mulai marah kepada ibunya.

Ia berkata dengan kasar, “Ibu bohong, aku sudah lama merangkai puzzle ini yang katanya dapat menjadi gambar anak panda kesayanganku tetapi lihatlah gambar apa ini??”

Sang ibu kemudian membongkar semua potongan puzzle yang dirangkai salah oleh anaknya itu. Saat itu sang anak pun tambah marah kepada ibunya, “Ibu jahat, mengapa ibu menyia-yiakan hasil karyaku.”

Ia kemudian membanting semua potongan puzzle itu ke lantai. Ibunya sangat sedih melihat hal itu. Tetapi ia kemudian mulai membujuk anaknya lagi dengan lembut.

“Nak mari ibu bantu menyusun yang benar.”

Sang anak pun sedikit demi sedikit menuruti ibunya. Memang kadang beberapa potongan dibongkar oleh ibunya dan sang anakpun mulai ngambek, tetapi karena ia mendengarkan nasihat ibunya maka ia pun mulai terhibur dan menyusun potongan-potongan itu sesuai dengan nasihat ibunya. Akhirnya jadilah puzzle itu. Sang anak melihat betapa indahnya gambar anak panda yang diberikan oleh ibunya yang terbentuk saat potongan puzzle terakhir diletakkan.

Akhirnya sang anak memeluk ibunya dan berkata “Terima kasih mama, aku mencintaimu mama.........................”

Teman-teman terkasih..... perjalanan hidup kita itu ibarat kita sedang menyusun sebuah puzzle.. Terkadang kita merasa Tuhan membongkar semua rencana kita. Tuhan mengabaikan doa-doa permohonan kita atau kita menemukan diri kita patah hati, sedih, bangkrut, sakit, cacat, dan lain lain. Walaupun kita telah berdoa kepada-Nya terus... tetapi percayalah teman, Tuhan akan membongkar semua jalan yang kita buat jika jalan itu akan membinasakan kita. Ia ingin kita selamat dan bersamanya di Surga. Percayalah bahwa Tuhan akan membantu kita menyusun gambar yang terbaik dalam hidup kita.....kita hanyalah anak kecil yang tak tahu apa-apa, dengarkanlah Dia yang membimbingmu selalu....

Mengejar Bayangan


Seorang anak kecil bercucuran keringat. Ia telah berusaha cukup lama berlari dan terus berlari. Ia ingin mengalahkan sesuatu di depannya, ia ingin melampaui bayangannya sendiri. Namun semakin ia kejar, semakin yang dikejar itu menjauh mendahuluinya. Tak peduli berapa jauh ia mengejar, berapa cepat ia berlari, bayangannya selalu tetap saja berada di depannya, pada hal ia kini sudah kehabisan tenaga.

Akhirnya orangtuanya tahu juga apa yang sedang diperbuat anaknya. Sang ibu dengan penuh kasih memberikan sebuah nasihat yang amat sederhana; 'Anakku sayang! Hanya ada satu tindakan sederhana yang perlu engkau perbuat untuk mengalahkan bayanganmu, yakni berjalan menghadap matahari. Karena dengan itu bayanganmu pasti akan berada di belakangmu. Hanya dengan itu engkau menjadi pemenangnya'.

Anda mungkin pernah atau sedang berusaha sekuat tenaga untuk melampaui suatu 'bayangan' tertentu. Mungkin anda berhadapan dengan problema pekerjaan, studi, atau masalah perkawinan dan kehidupan rumah tangga. Bila saat itu datang, mari kita berdiri menghadap Sang Matahari abadi yang memancar dalam setiap hati. Yesus, adalah Matahari sejati kita. Seperti janji matahari untuk terbit menyinari kita...seperti itulah janji Tuhan.

Segala rintangan tak akan menghadap kita, tetapi kita akan melaluinya dan kita akan melewatinya ketika kita berjalan menuju kepadaNya

Selasa, 12 Juli 2011



Air Mendidih


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak.

Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.

Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.

Sabtu, 09 Juli 2011


Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak (TK) mengadakan”permainan”.
Ibu Guru menyuruh tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa....tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun,selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk,murid-murid mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru : “Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1minggu ?”

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Gurupun menjelaskan apa arti dari “permainan” yang mereka lakukan.

Ibu Guru : “Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya..”

Senin, 25 April 2011

Sejarah Paskah dan Easter

Anak-anak sekolah minggu dengan gembira menjinjing keranjang kecil yang dihias dengan cantik sembari berlari-lari disekeliling halaman gereja berlomba mencari telur-telur Paskah yang disembunyikan oleh guru sekolah minggu. Aktivitas didalam gereja tidak kalah seru, para remaja sibuk dengan kreativitas masing-masing berlomba menghias telur Paskah. Ini adalah sekilas aktivitas Paskah yang pernah saya alami semasa kecildan masih terus berlanjut hingga sekarang di gereja-gereja lain di seluruh dunia.

Waktu kecil, rasa ingin tahu saya cukup besar. Saya suka membaca Alkitab lalu membandingkan kegiatan / tradisi yang dilakukan orang Kristen dengan apa yang ditulis di Alkitab. Saya sering mempertanyakan kenapa ada pohon Natal? Padahal di Alkitab tidak ditulis tentang pohon itu. Saya mempertanyakan kenapa harus merias dan mencari telur saat Paskah padahal dalam Alkitab tidak tertera hal tersebut. Jawaban yang saya dapat dari guru sekolah minggu saya adalah "mungkin waktu Yesus disalib, banyak kelinci yang bertelur di sekitar Golgota" (WHAT??). Namun, saya harus puas dengan jawaban seadanya.

Paskah atau Easter?

Sebelum saya mulai, saya akan membedakan antara Paskah dan Easter. Penting diingat bahwa Paskah dan Easter mempunyai makna dan pengertian yang berbeda.

Paskah yang kita rayakan.

Apa sih latar belakang perayaan Paskah? Mari kita lihat di Keluaran 12:13-18

(13) Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.

(14) Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. (15) Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.

(16) Kamu adakanlah pertemuan yang kudus, baik pada hari yang pertama maupun pada hari yang ketujuh; pada hari-hari itu tidak boleh dilakukan pekerjaan apapun; hanya apa yang perlu dimakan setiap orang, itu sajalah yang boleh kamu sediakan.

(17) Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.

(18) Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada waktu senja, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu senja.

Paskah awalnya adalah perayaan dimana Tuhan meluputkan bangsa Israel dari malapetaka maut dimana semua anak pertama bangsa Mesir dicabut nyawanya oleh malaikat Tuhan. Dalam Alkitab bahasa Inggris di ayat Keluaran 12:13 ditulis "And the blood shall be to you for a token upon the houses where you are and when I see the blood, I will pass over you, and the plague shall not be upon you to destroy you, when I smite the land of Egypt". Dari kata ‘pass over' itulah maka Paskah dalam bahasa inggris diterjemahkan menjadi Passover sedangkan dalam bahasa Yunani ditulis "Pascha".

Kapan Paskah diadakan? Paskah ditetapkan oleh Tuhan untuk dirayakan pada bulan Abib (atau bulan April) pada tanggal ke empatbelas (Keluaran 12:18). Mari lihat di Ulangan 16:1-3 dan 6-7 tentang tata cara perayaan Paskah:

(1) "Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam.

(2) Maka engkau harus menyembelih kambing domba dan lembu sapi sebagai korban Paskah bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN untuk membuat nama-Nya diam di sana.

(3) Janganlah engkau makan sesuatu yang beragi besertanya; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi besertanya, yakni roti penderitaan, sebab dengan buru-buru engkau keluar dari tanah Mesir. Maksudnya supaya seumur hidupmu engkau teringat akan hari engkau keluar dari tanah Mesir.

(6) Tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana, engkau harus mempersembahkan korban Paskah itu pada waktu senja, ketika matahari terbenam, bertepatan dengan saat engkau keluar dari Mesir.

(7) Engkau harus memasaknya dan memakannya di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu; kemudian paginya engkau harus pulang kembali ke kemahmu.

Perayaan Paskah dimulai pada bulan pertama, yaitu bulan Abib, tanggal 14 dimana bangsa Israel mulai memotong hewan kurban persembahan pada waktu senja. Kemudian tanggal 15 bulan Abib, bangsa Israel akan memasak hewan kurban dan memakannya bersama. Perlu diperhatikan bahwa perhitungan penggantian hari yang kita kenal sekarang dimulai setelah jam 12 malam, sedangkan perhitungan penggantian hari bagi bangsa Israel dimulai setelah matahari terbenam. Jadi, ketika bangsa Israel mulai memotong hewan kurban kira-kira jam 6 sore ketika matahari terbenam maka saat itu masih tanggal 14 dan ketika sudah mulai gelap berarti sudah masuk tanggal 15. Saat makan daging hewan kurban itulah hari pertama perayaan Roti Tidak Beragi.

Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus pada malam sebelum Ia disalib. Di Lukas 22 ditulis bahwa Yesus memerintahkan kedua murid-Nya untuk mempersiapkan perjamuan Paskah. Dalam Imamat 23:5-7 ditulis :

(5) Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.

(6) Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.

(7) Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.

Kembali lagi ke Lukas 22, pada tanggal 14 bulan Abib, Yesus memerintahkan murid-Nya untuk mempersiapkan tempat untuk mengadakan perjamuan Paskah. Perjamuan ini disebut 'pertemuan kudus' dalam Imamat 23:7 (dan hingga sekarang disebut sebagai Perjamuan Kudus atau Holy Communion). Saat malam, tanggal 15 bulan Abib yaitu hari pertama perayaan Roti Tidak Beragi, Yesus dan kedua belas murid-Nya mengadakan perjamuan Paskah. Yesus Kristus kemudian disalib pada hari pertama perayaan Roti Tidak Beragi dan Ia bangkit dari kubur pada hari ketiga perayaan Roti Tidak Beragi.

Paskah terus dirayakan oleh bangsa Israel hingga sekarang. Namun makna perayaan Paskah terbagi menjadi dua ketika mulai lahirnya ke-Kristenan. Para pengikut Kristus merayakan Paskah untuk memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus mengalahkan kematian. Perlu diingat bahwa orang Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat oleh sebab itu orang Yahudi merayakan Paskah sebagai peringatan akan perlindungan Tuhan yang meluputkan bangsa Israel dari bahaya kematian di Mesir dan hingga sekarang orang Yahudi masih menantikan Mesias yang dijanjikan di Perjanjian Lama.

Easter yang seharus tidak kita rayakan.

Kata Easter berasal dari kata "Ishtar" dimana Ishtar adalah perayaan kebangkitan seorang dewa bernama Tamus. Siapakah Tamus? Kisah ini kembali ribuan tahun lalu ke jaman setelah Nabi Nuh dan keluarganya selamat dari banjir besar. Nuh punya 3 orang anak dan salah satu anaknya bernama Ham. Ham memiliki seorang anak bernama Cush dan menikah dengan seorang wanita bernama Semiramis. Cush dan Semiramis kemudian memiliki seorang putra bernama Nimrod (Kejadian 10:8-10). Nimrod dalam bahasa Ibrani berarti 'pemberontak'. Nimrod adalah pencipta sistem Babilonia dimana ia menciptakan tatanan pemerintahan dan hukum dasar perdagangan ekonomi. Melalui sistem Babilonia inilah Nimrod mendirikan kerajaan pertama di bumi, mendirikan kota-kota megah dan mencetuskan ide mendirikan menara Babel. Nimrod adalah orang pertama yang memperkenalkan penyembahan kepada setan (satanic worship). Nimrod begitu bejat sampai ia bersetubuh dengan ibu kandungnya sendiri yaitu Semiramis. Sang ibu kemudian hamil dan melahirkan anak bernama Tamus.

Ketika Nimrod meninggal, Semiramis ingin nama Nimrod menjadi abadi dan dipuja orang. Semiramis mendoktrinasi pengikutnya bahwa Nimrod telah naik ke tahtanya di matahari dan harus dipuja sebagai Baal yaitu sang dewa matahari. Semiramis sendiri menyatakan bahwa ia datang di Bumi melalui peristiwa dimana ia turun dari bulan dengan mengendarai 'telur besar' dan 'mendarat' di sungai Efrata (sekarang negara Irak). Peristiwa peringatan kedatangan Semiramis ditandai dengan telur yang dihias dan dinamai Ishtar eggs atau telur Easter. Kenapa dipilih telur? Karena telur dilambangkan sebagai kelanjutan dari hidup. Kemudian tradisi di jaman itu berkembang dimana orang-orang saling memberi telur yang telah dihias sebagai simbol untuk 'memberkati' orang lain dengan hidup baru. Bagaimana dengan kelinci? Bagi Semiramis, kelinci adalah binatang keramat dan kelinci dipakai sebagai hewan kurban di setiap perayaan Easter.

Sama seperti anaknya (atau 'suaminya') Nimrod yang dipuja sebagai dewa matahari, Semiramis dipuja orang sebagai dewa bulan. Tidak cukup sampai disitu, ketika Tamus tewas saat ia sedang berburu (sama seperti ayahnya, Nimrod, Tamus adalah seorang pemburu ulung), Semiramis menyatakan bahwa Tamus memiliki kedudukan yang sama seperti Nimrod dan harus disembah. Semiramis kemudian memberi gelar baru pada dirinya sendiri, yaitu Queen of Heaven atau Ratu Surga (Yeremia 7:18 dan Yeremia 44:17-25).

Adakah praktek penyembahan Tamus tertulis di Alkitab? Tentu saja ada. Dalam Yehezkiel 8:14- 16 ditulis :

(14) Lalu dibawa-Nya aku dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah utara, sungguh, di sana ada perempuan-perempuan yang menangisi dewa Tamus.

(15) Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini."

(16) Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur.

Ayat Alkitab ini menceritakan bagaimana Bait Allah di Jerusalem telah dirusak dan dinajiskan dengan praktek penyembahan dewa Tamus. Tembok-tembok Bait Allah telah bolong dan penuh dengan grafiti atau gambar-gambar berbagai macam mahluk dan binatang. Hal ini merupakan satu kekejian dihadapan Tuhan.

Kapan Paskah dan Easter dirayakan?

Perayaan Paskah dan Easter (atau Ishtar) adalah dua perayaan yang berbeda dan sama sekali tidak berhubungan. Perayaan Easter dirayakan setiap minggu pertama setelah pergantian dari musim dingin ke musim semi atau dikenal dengan perayaan Equinox. Perlu diketahui bahwa musim semi bisa maju atau mundur sehingga otomatis perayaan Easter pun bisa maju atau mundur dan berkisar di tanggal 22 Maret hingga 25 April. Sedangkan perayaan Paskah diadakan di bulan April tanggal 14. Oleh sebab itu tidak heran bila kadang-kadang Paskah dan Easter bisa jatuh pada hari atau minggu yang sama.

Apakah Raja Herodes merayakan Paskah atau Easter di Kisah Para Rasul 12:3-4? Dalam Kis 12:1-4 ditulis

(1) Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.

(2) Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.

(3) Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

(4) Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.

Ingat bahwa Raja Herodes bukanlah orang Kristen dan ia sangat membenci orang Kristen. Ketika Raja Herodes membunuh Yakobus dan ingin membunuh Petrus kebetulan saat itu sedang dalam masa perayaan Roti Tidak Beragi. Raja Herodes kemudian memenjarakan Petrus karena ia ingin merayakan Easter (bukan Paskah). Hal ini mungkin membingungkan karena Alkitab bahasa Indonesia menggunakan satu kata untuk dua perayaan yang berbeda maksud dan tujuan.

Apabila kita lihat ayat Kis 12:4 dalam Alkitab bahasa inggris versi King James (King James Version) maka akan terlihat perbedaannya:

(4) And when he had apprehended him, he put him in prison, and delivered him to four quaternion of soldiers to keep him; intending after Easter to bring him forth to the people.

Pada Alkitab bahasa inggris, kata "Paskah" diterjemahkan sebagai "Passover" bukan "Easter".

Sebagai contoh kita lihat salah satu ayat di Matius 26:17-19:

(17) Now on the first day of the Feast of the Unleavened Bread the disciples came to Jesus, saying to Him, "Where do You want us to prepare for You to eat the Passover?"

(18) And He said, "Go into the city to a certain man, and say to him, `The Teacher says, "My time is at hand; I will keep the Passover at your house with My disciples."

(19) So the disciples did as Jesus had directed them; and they prepared the Passover.

Dari sini bisa terlihat perbedaan penggunaan kata Passover dengan Easter di Alkitab bahasa Inggris. Kita kembali pada kisah Petrus, ketika Petrus ditahan saat itu sedang perayaan Roti Tidak Beragi. Seperti yang telah dijelaskan diatas, perayaan Roti Tak Beragi dirayakan setelah Paskah sedangkan Raja Herodes ingin merayakan Easter yang saat itu akan dirayakan beberapa hari kemudian. Jadi jelaslah bahwa Raja Herodes merayakan Easter yang menyembah dewa Tamus dan Raja Herodes tidak pernah merayakan Paskah peringatan kebangkitan Yesus dari kematian.

Kesimpulan

1. Paskah atau Passover yang kita rayakan adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus mengalahkan kematian. Awal dari perayaan Paskah adalah perayaan dimana Tuhan meluputkan bangsa Israel dari malapetaka maut dimana semua anak pertama bangsa Mesir dibunuh oleh malaikat Tuhan.

2. Perayaan Easter (atau Ishtar) adalah perayaan kebangkitan seorang dewa bernama Tamus yang ditandai dengan perayaan menghias telur dan bersimbol kelinci.

3. Tradisi menghias telur Easter dan kelinci Easter adalah ritual okultisme yang merupakan kekejian bagi Tuhan.

4. Marilah kita menyembah Tuhan bukan berdasarkan tradisi yang ada tetapi berdasarkan perintah dari Tuhan.

Sabtu, 12 Maret 2011

Apa itu Stigmata?

oleh: Romo William P. Saunders *



Stigmata adalah tanda luka-luka Yesus yang tersalib, yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh seseorang. Termasuk dalam tanda sengsara ini adalah luka-luka paku di kaki dan tangan, luka tombak di lambung, luka di kepala akibat mahkota duri, dan luka bilur-bilur penderaan di sekujur tubuh, teristimewa di punggung. Seorang stigmatis, yaitu orang yang menderita akibat stigmata, dapat memiliki satu, atau beberapa, atau bahkan semua tanda sengsara itu. Stigmata dapat kelihatan, dapat pula tidak kelihatan; dapat permanen, dapat pula sementara waktu saja.
Sebagian orang yang tidak percaya, akan menghubungkan tanda luka-luka yang demikian, yang muncul atas diri seseorang, dengan suatu penyakit atau bahkan dengan suatu kondisi psikologis tanpa memikirkan gagasan adikodrati. Tentu saja, Gereja juga pertama-tama berusaha memastikan bahwa luka-luka tersebut bukan berasal dari sebab-sebab alamiah, dan mencari bukti adikodrati guna membuktikan bahwa stigmata tersebut sungguh merupakan suatu tanda dari Tuhan. Gereja juga hendak memastikan bahwa stigmata tersebut bukanlah suatu tanda dari setan guna membangkitkan suatu kegemparan rohani yang menyesatkan orang banyak. Oleh sebab itu, karena stigmata merupakan suatu tanda persatuan dengan Tuhan kita yang tersalib, seorang yang benar-benar stigmatis haruslah hidup dengan mengamalkan keutamaan-keutamaan dengan gagah berani, tabah dalam menanggung penderitaan baik fisik maupun jiwa, dan hampir senantiasa mencapai tingkat persatuan ekstasis dengan-Nya dalam doa.

Tanda luka-luka dari stigmata yang benar itu sendiri juga berbeda dari luka-luka yang timbul akibat penyakit: Stigmata yang benar, sesuai dengan luka-luka Tuhan kita, sedangkan luka-luka yang timbul akibat penyakit akan muncul secara acak pada tubuh. Stigmata yang benar, mencucurkan darah teristimewa pada hari-hari di mana dikenangkan Sengsara Yesus (misalnya pada hari Jumat dan Jumat Agung), sementara luka-luka yang timbul akibat penyakit tidak demikian. Stigmata yang benar, memancarkan darah yang bersih serta murni, sedangkan yang timbul akibat penyakit memancarkan darah yang disertai nanah. Darah yang memancar dari stigmata yang benar, sekali waktu dapat terpancar dalam jumlah besar tanpa mencelakakan sang stigmatis, sedangkan yang berasal dari penyakit akan melemahkan orang secara serius hingga diperlukan transfusi darah. Stigmata yang benar, tak dapat disembuhkan baik melalui medis ataupun perawatan lainnya, sedangkan yang timbul akibat penyakit dapat disembuhkan. Yang terakhir, stigmata yang benar, muncul secara tiba-tiba, sedangkan yang timbul akibat penyakit muncul perlahan-lahan seturut periode waktu dan dapat dihubungkan dengan penyebab psikologis dan fisik yang utama.

Para stigmatis yang benar, mengalami keterkejutan atas munculnya stigmata. Tanda ini bukanlah sesuatu yang mereka “mohon dalam doa”. Terlebih lagi, dalam kerendahan hati, seringkali mereka berusaha menyembunyikannya agar tak menarik perhatian orang terhadap dirinya.

Stigmatis pertama “yang dinyatakan sah” adalah St Fransiskus dari Assisi (1181 - 1226). Pada bulan Agustus tahun 1224, ia dan beberapa biarawan Fransiskan lainnya mengadakan perjalanan ke Mount Alvernia di Umbria, dekat Assisi, untuk berdoa. Di sana, St Fransiskus memohon untuk diperkenankan ikut ambil bagian dalam sengsara Kristus. Pada Pesta Salib Suci, 14 September 1224, St Fransiskus mendapat penglihatan: ia dipeluk oleh Yesus yang tersalib. Sengsara dari Jumat Agung yang pertama tercurah atas dirinya, dan ia menerima stigmata. St Fransiskus berusaha menyembunyikan tanda karunia ilahi ini dari yang lainnya, dengan membalut kedua tangannya dengan jubahnya dan mengenakan sepatu serta kaus kaki (yang tidak biasa ia lakukan). Lama-kelamaan, rekan-rekan biarawan memperhatikan perubahan dalam cara berpakaian St Fransiskus dan juga sengsara fisiknya, maka terungkaplah rahasia stigmatanya. Pada akhirnya, atas nasehat para rekan biarawan, St Fransiskus mulai membiarkan stigmatanya terlihat orang lain. St Fransiskus mengatakan, “Tak suatupun yang memberiku penghiburan begitu besar selain dari merenungkan hidup dan sengsara Tuhan kita. Andai aku hidup hingga akhir jaman, aku tak akan membutuhkan buku lain.” Sudah tentu, kasih St Fransiskus kepada Tuhan kita yang tersalib, yang diungkapkannya melalui perhatiannya kepada mereka yang malang dan menderita, mendatangkan karunia stigmata baginya.

St Katarina dari Sienna (1347-1380), yang dianugerahi pengalaman-pengalaman mistik dan penglihatan-penglihatan sejak ia masih berusia enam tahun, juga dianugerahi stigmata. Pada bulan Februari 1375, ketika mengunjungi Pisa, ia ikut ambil bagian dalam Misa di Gereja St Kristina. Setelah menyambut Komuni Kudus, ia tenggelam dalam meditasi mendalam, sementara matanya menatap lekat pada salib. Sekonyong-konyong, dari salib datanglah lima berkas sinar berwarna merah darah yang menembusi kedua tangan, kaki dan lambungnya, mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa hebat hingga ia jatuh tak sadarkan diri. St Katarina dari Sienna menerima stigmata, yang hanya tampak olehnya saja, hingga sesudah akhir hayatnya.

Mungkin stigmatis yang paling termasyhur adalah St Padre Pio. Ia dilahirkan pada tahun 1887, dianugerahi penglihatan-penglihatan sejak umurnya masih lima tahun, dan sejak usia dini telah memutuskan untuk mengabdikan hidupnya bagi Tuhan. Padre Pio masuk biara Kapusin Fransiskan pada tahun 1903 dan ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1910. Katanya, “Aku terbakar habis oleh kasih kepada Tuhan dan oleh kasih kepada sesamaku.”

Pada tanggal 5 Agustus 1918, Padre Pio mendapat penglihatan di mana ia merasa dirinya ditikam dengan sebilah tombak; sesudahnya luka akibat tikaman tombak itu tinggal pada tubuhnya. Kemudian, pada tanggal 20 September 1918, saat ia memanjatkan syukur sesudah perayaan Misa, ia juga menerima luka-luka Tuhan kita di kedua kaki dan tangannya. Setiap hari, Padre Pio kehilangan sekitar satu cangkir darah; luka-luka itu tidak pernah menutup ataupun bertambah parah. Pula, bukannya bau darah, melainkan bau harum yang semerbak terpancar dari luka-lukanya.

Sepanjang hidupnya, Padre Pio memahami benar kedahsyatan sengsara Juruselamat kita akibat tangan-tangan mereka yang berada di dalam maupun di luar Gereja, juga akibat setan. Walau demikian, Padre Pio mengatakan, “Aku ini hanyalah suatu alat dalam tangan Tuhan. Aku berguna hanya jika dikendalikan oleh Penggerak Ilahi.” Stigmata tinggal dalam tubuh Padre Pio hingga akhir hayatnya. Paus Paulus VI berkata tentangnya, “Lihat, betapa masyhurnya dia, betapa seluruh dunia berkumpul sekelilingnya! Tetapi mengapa? Apakah mungkin karena ia seorang filsuf? Karena ia bijak? Karena ia cakap dalam pelayanan? Karena ia mempersembahkan Misa dengan rendah hati, mendengarkan pengakuan dosa dari fajar hingga gelap dan - tak mudah mengatakannya - ia adalah dia yang menyandang luka-luka Tuhan kita.”

Tak banyak dari antara para kudus yang dianugerahi stigmata; dan mereka yang dianugerahinya, seperti St Fransiskus, St Katarina dan St Padre Pio, memahami secara mendalam sengsara Tuhan kita. Sementara stigmata mungkin membangkitkan rasa takjub kita, tanda itu sendiri dan mereka yang menderitanya hendaknya menjadi inspirasi bagi kita dalam mengejar persatuan yang lebih mesra dengan Tuhan kita, teristimewa dengan sering menerima Sakramen Tobat dan menyambut Ekaristi Kudus.

Minggu, 06 Maret 2011

Kehancuran Sodom dan Gomora


Dinding selatan reruntuhan kota Sodom (Bab edh-Dhra) di sebelah tenggara Laut Mati di Yordania modern.





Reruntuhan Sodom dan Gomora telah ditemukan di sebelah tenggara Laut Mati. Nama modernnya adalah Bab edh-Dhra, diperkirakan sebagai Sodom, dan Numeira, diperkirakan sebagai Gomora. Kedua tempat tersebut dihancurkan pada saat yang bersamaan oleh kebakaran yang luar biasa dahsyat. Debu-debu reruntuhan tebalnya sekitar tiga kaki. Apa yang menyebabkan kekacauan yang mengerikan ini? Penemuan yang mengejutkan di kuburan di Bab edh-Dhra menyingkap penyebab tersebut. Para ahli arkeologi menemukan bahwa bangunan yang digunakan untuk mengubur terbakar mulai dari atap.

Apa yang menyebabkan setiap struktur di kuburan hancur dengan cara seperti ini? Jawaban misteri ini terdapat dalam Kitab Suci. “Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit” (Kejadian 19:24). Satu-satunya penjelasan yang mungkin atas penemuan yang unik dalam publikasi arkeologi adalah bahwa debu-debu yang terbakar turun ke bangunan-bangunan dari udara. Tetapi bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

Ada cukup bukti mengenai lapisan di bawah tanah berupa bahan berbasis minyak yang disebut bitumen, serupa dengan aspal, di daerah selatan Laut Mati. Materi seperti itu biasanya mengandung belerang dengan prosentase tinggi. Telah dipostulasikan oleh ahli geologi Frederick Clapp bahwa tekanan dari sebuah gempa bumi dapat menyebabkan endapan bitumen dipaksa keluar melalui garis patahan. Ketika tersembur keluar dari bumi, endapan tersebut dapat terpicu oleh bunga api atau kebakaran. Semburan itu kemudian akan jatuh ke bumi sebagai materi yang terbakar.

Sodom dan Gomora diketemukan setelah Clapp memformulasikan teori ini. Ternyata situsnya terletak tepat di atas garis patahan sepanjang sisi timur dataran di sebelah selatan Laut Mati, sehingga teori Clapp sepenuhnya masuk di akal. Terdapat bukti mengenai skenario ini dalam Kitab Suci. Abraham menyaksikan kehancuran ini dari tempat yang menguntungkan di sebelah barat Laut Mati. Kitab Suci mencatat apa yang disaksikan Abraham: “Dia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan” (Kejadian 19:28). Asap yang dilihat mungkin adalah asap dari kebakaran basis-minyak. Asap yang membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan menyatakan adanya aliran udara yang dipaksakan, seperti yang dapat diperkirakan dari endapan bawah tanah yang dipaksa keluar dari bumi oleh tekanan.

Kehancuran Sodom dan Gomora menjadi salah satu contoh dalam Kitab Suci mengenai bagaimana Tuhan menghakimi dosa. “Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu” (Yehezkiel 16:49-50).

Kamis, 03 Maret 2011

Ketika Kita Gagal


Roma 2:4b
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 63; Markus 7; Bilangan 9-10
Rata Penuh
Dua adegan ini berlangsung pararel. Yang satu di atas gunung, yang lain di dalam lembah. Di atas gunung, Musa menerima hukum Taurat. Tuhan memberikan berbagai petunjuk kepadanya, termasuk penetapan Harun sebagai imam besar. Di dalam lembah, Harun memimpin bangsa Israel selama Musa naik ke gunung. Apa yang dia lakukan? Membuat patung lembu emas.

Peristiwa ini menggarisbawahi satu hal: Betapa lapangnya hati Allah! Ia Allah yang Mahatahu. Ia melihat apa yang dilakukan Harun di bawah sana. Namun, Ia tetap memberikan petunjuk kepada Musa mengenai peran Harun sebagai imam. Dan nantinya, Ia tidak membatalkan karunia dan panggilan-Nya atas Harun.

Pernahkan Anda membuat "patung lembu emas"? Dalam taraf yang berbeda-beda, kita semua pernah membangkang terhadap Tuhan - melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan. Hal ini tak jarang membuat kita merasa tidak layak "dipakai" oleh Tuhan. Berkubang dalam lumpur rasa bersalah, Anda merasa menghadapi jalan buntu. Bila keadaan semacam ini membelit Anda, renungkanlah sikap Allah terhadap Harun. Apa pun kesalahan atau kegagalan Anda, selalu ada kesempatan baru bagi Anda. Kemurahan Allah jauh lebih besar daripada pelanggaran kita. Kuncinya, kita perlu menyadari bahwa kemurahan Allah bukanlah pintu belakang untuk menyelinap dan berkompromi dengan dosa, melainkan sebuah jalan menuju pertobatan. Maukan Anda menempuhnya?

Jika Anda mau belajar dari kegagalan, Anda belum benar-benar gagal.

Senin, 28 Februari 2011

Gereja Ganjuran, Bertemu Yesus dalam Wajah Jawa

Gereja Ganjuran yang berdiri tahun 1927 bukanlah sekedar tempat tepat untuk merenung, tapi juga tempat yang menawarkan kesempatan bertemu Yesus yang global dalam wajah lokal, yang mengenakan surjan dan mendengarkan gamelan.

Gereja Ganjuran

Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, demikian nama lengkapnya, bisa dijangkau dengan mengendarai kendaraan bermotor sejauh kurang lebih 20 km dari pusat kota Yogyakarta. Pemandang sawah yang hijau dan pohon serupa cemara akan menyambut anda begitu memasuki Desa Ganjuran, tempat gereja ini berdiri. Mengunjungi gereja ini, anda akan mengetahui tentang sejarah gereja dan inkulturasi Katolik dengan budaya Jawa, terakhir mendapatkan ketenangan hati.

Kompleks gereja Ganjuran mulai dibangun pada tahun 1924 atas prakarsa dua bersaudara keturunan Belanda, Joseph Smutzer dan Julius Smutzer. Gereja ini merupakan salah satu bangunan yang didirikan sejak dua bersaudara itu mulai mengelola Pabrik Gula Gondang Lipuro di daerah tersebut pada tahun 1912. Bangunan lain yang didirikan adalah 12 sekolah dan sebuah klinik yang menjadi cikal bakal Rumah Sakit Panti Rapih.

Pembangunan gereja yang dirancang oleh arsitek Belanda J Yh van Oyen ini adalah salah satu bentuk semangat sosial gereja (Rerum Navarum) yang dimiliki Smutzer bersaudara, yaitu semangat mencintai sesama, khususnya kesejahteraan masyarakat setempat yang kebanyakan menjadi karyawan di Pabrik Gula Gondang Lipuro yang mencapai masa keemasan pada tahun 1918 - 1930.

Dalam perkembangannya, kompleks gereja ini disempurnakan dengan pembangunan candi yang dinamai Candi Hati Kudus Yesus pada tahun 1927. Candi dengan teras berhias relief bunga teratai dan patung Kristus dengan pakaian Jawa itu kemudian menjadi pilihan lain tempat melaksanakan misa dan ziarah, selain di dalam gereja, yang menawarkan kedekatan dengan budaya Jawa.

Berjalan keliling gereja, anda akan menyadari bahwa bangunan ini dirancang dengan perpaduan gaya Eropa, Hindu dan Jawa. Gaya Eropa dapat ditemui pada bentuk bangunan berupa salib bila dilihat dari udara, sementara gaya Jawa bisa dilihat pada atap yang berbentuk tajug, bisa digunakan sebagai atap tempat ibadah. Atap itu disokong oleh empat tiang kayu jati, melambangkan empat penulis Injil, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

Nuansa Jawa juga terlihat pada altar, sancristi (tempat menyimpan peralatan misa), doopvont (wadah air untuk baptis) dan chatevummenen (tempat katekis). Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong putranya juga digambarkan tengah memakai pakaian Jawa. Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.

Patung Yesus dan Bunda Maria yang tengah menggendong putranya juga digambarkan tengah memakai pakaian Jawa.


Demikian pula relief-relief pada tiap pemberhentian jalan salib, Yesus digambarkan memiliki rambut mirip seorang pendeta Hindu.

Anda yang ingin berziarah bisa menuju tempat pengambilan air suci yang berada di sebelah kiri candi. Setelah mengambil air suci, anda bisa duduk bersimpuh di depan candi dan memanjatkan doa permohonan. Prosesi ibadah diakhiri dengan masuk ke dalam candi dan memanjatkan doa di depan patung Kristus. Beberapa peziarah sering mengambil air suci dan memasukkannya dalam botol, kemudian membawa pulang air itu setelah didoakan.


tempat pengambilan air suci


duduk bersimpuh di depan candi dan memanjatkan doa permohonan.


Berdoa di Depan Patung Kristus

Bila ingin mengikuti misa dalam bahasa Jawa dan nyanyian lagu yang diiringi gamelan, anda bisa datang ke gereja ini setiap hari kamis hingga Minggu pukul 5.30, setiap malam Jumat pertama, setiap malam Natal dan setiap Sabtu Sore pukul 17.00. Misa dalam bahasa Jawa itu digelar di pelataran candi, kecuali misa harian setiap pukul 5.30 yang diadakan di dalam gereja.

Usai melaksanakan ibadah atau ziarah, sempatkanlah untuk berbincang dengan warga setempat untuk mengetahui sejarah tentang Ganjuran sendiri, tempat gereja ini berdiri. Dalam Babad tanah Jawa, Ganjuran adalah sebuah wilayah Alas Mentaok yang dinamakan Lipuro. Tempat itu dahulu sempat digunakan Panembahan Senopati untuk bertapa dan direncanakan menjadi pusat kerajaan Mataram, namun batal.

Perubahan nama menjadi Ganjuran sendiri berkaitan dengan kisah percintaan Ki Ageng Mangir dan Rara Pembayun yang diasingkan oleh Mataram. Kisah cinta dua orang tersebut yang kemudian mengilhami penciptaan tembang Kala Ganjur, berarti tali pengikat dasar manusia dalam mengarungi kehidupan bersama dengan dasar cinta. Nah, dari nama tembang tersebutlah desa yang dulu bernama Lipuro itu berubah menjadi Ganjuran.

Jika anda mau berbincang dengan penduduk setempat, akan banyak lagi cerita yang bisa digali, misalnya alasan dibatalkannya Lipuro menjadi pusat kerajaan Mataram, alasan pengasingan Ki Ageng Mangir dan Roro Pembayun dan sebagainya.

  • Gondang merupakan nama desa tempat GHKTY berada sedangkan Bambang Lipuro nama Kecamatan.
  • Gereja itu juga menanam pohon cemara, yang ternyata fungsinya jika sudah besar, pohonnya ditebang dan jadilah kursi-kursi untuk para jemaat.
  • Emha Ainun Nadjib dan musik Kyai Kanjeng pernah melakukan kolaborasi musik dengan grup koor gereja ini.

Nuansa Jawa juga terlihat pada altar, sancristi (tempat menyimpan peralatan misa), doopvont (wadah air untuk baptis) dan chatevummenen (tempat katekis).

Gereja Ganjuran

Naskah: Yunanto Wiji UtomoPhoto: Sigit NugrohoArtistik: Agung Sulistiono MabruronCopyright © 2006 YogYES.COM

Selasa, 22 Februari 2011

Foto-foto Alien Hoax Yang Marak Ditampilkan di Internet

Inilah dia koleksi foto alien ‘palsu’ yang mungkin belum anda ketahui. Meskipun koleksi foto alien ini seusungguhnya hanyalah properti museum internasional Roswell untuk merekonstruksi penemuan alien di Roswell tahun 1947. Namun penemuan alien tersebut masih diperdebatkan kebenarannya. Tetapi yang pasti koleksi foto dibawah ini adalah foto alien buatan museum.

Properti usang di foto atas, kemudian diganti oleh pihak museum dengan properti alien yang lebih baru. Jadilah foto dibawah ini. Foto ini pernah masuk ke majalah National Geographic dan dianggap sebagai salah satu dari 100 foto terbaik sepanjang masa.

Ini juga properti alien dari museum internasional Roswell. Foto ini cukup populer di kalangan blog-blog UFO. Namun jika diperhatikan dengan seksama, terlihat bahwa foto seorang dengan pakaian dokter di samping sesungguhnya adalah sebuah manekin (boneka).

Lihat, betul kan ? Kalo ini foto alien yang asli, masa anak-anak main bermain dengan bebas di Markas super rahasia Area 51 ?

Foto ini, bukan dari alien di museum Roswell, namun dari sebuah film Hoax otopsi alien yang dibuat oleh Ray Santilli.

Foto alien ini juga beredar luas di internet dan blog UFO walaupun tidak sepopuler foto diatas. Namun sama saja. Foto ini adalah foto alien properti yang dipamerkan di pameran luar angkasa di Jepang dan terbuat dari lilin.
.

Foto dibawah ini adalah adalah cuplikan dari film berjudul “Roswell : The UFO Cover Up”. Jadi mayat alien di foto tersebut hanyalah buatan pembuat film untuk tujuan ilustrasi.

Foto klasik dibawah ini beredar di internet dengan cerita bahwa seseorang menemukan foto ini di dokumen peninggalan ayahnya yang dahulu bekerja di Roswell. Padahal sebenarnya foto ini adalah foto sebuah alien yang terbuat dari Latex karya seniman Holywood bernama Don Post.

Foto ini beredar cukup luas di internet dan disebut sebagai alien yang tertangkap oleh militer di Roswell. Kadang ceritanya berbeda dan disebut sebagai alien NAZI. Padahal sebenarnya foto ini adalah foto rekayasa yang dibuat untuk tujuan April Mop pada tahun 1950 dan muncul di majalah Jerman “Wiesbadener Tagesblatt”.

Minggu, 20 Februari 2011

Unta dan Lubang Jarum


* Markus 10:17-27 Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah
10:17 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
10:18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
10:19 Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!"
10:20 Lalu kata orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."
10:21 Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
10:22 Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
10:23 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:24 Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
10:25 Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
10:26 Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
10:27 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah."

Baca juga di Lukas 18:18-27/ Matius 19:16-26


Dalam ketiga Injil Sinoptik, perkataan ini muncul setelah peristiwa orang kaya yang ingin tahu bahaimana caranya memperoleh kehidupan yang kekal – dalam bahasa Injil, memperoleh kehidupan yang kekal sinonim dengan masuk Kerajaan Allah. Ketepatannya dalam mematuhi hukum tidak bisa disangsikan lagi – Ia meyakinkan Tuhan Yesus bahwa ia telah mematuhi semuanya sejak ia akil-balik, dan Tuhan Yesus tidak mengatakan bahwa perlakuan orang ini berlebih-lebihan. Tetapi untuk menguji keteguhan hatinya, Tuhan Yesus mempersilahkan dia menjual segala miliknya dan membagikannya kepada orang-orang miskin. "Maka", kata Tuhan Yesus, "engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku". Mendengar perkataan itu wajah orang kaya itu menjadi kecut. Pengorbanan ini terlalu besar dari apa yang ia sedia berikan. Kejadian ini menunjukkan sifat yang radikal dari pola pemuridan Tuhan Yesus dalam memanggil orang.

Kemudian untuk menggambarkan "alangkah sukarnya orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah". Tuhan Yesus menggunakan ungkapan kata yang mengejutkan ini. PendengarNya langsung menganggap ini sebuah perkataan yang keras untuk dimengerti. Bukan saja sulit, tapi tidaklah mungkin seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sama seperti seekor unta melewati lubang jarum, betapapun besarnya lubang jarum itu. Para pendengar gentar, "jadi, siapakah yang dapat diselamatkan?", tanya mereka (Diselamatkan sinonim dengan masuk kedalam Kerajaan Allah dan memperoleh kehidupan yang kekal). 12 murid-murid Tuhan Yesus bukanlah orang-orang kaya. Petrus mewakili yang lain ketika ia berkata "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau" (Markus 10:28 ). Tetapi barangkali mereka tidak menyadari batapa ketatnya syarat-syarat memasuki Kerajaan Allah itu.


Kita kaji ayatnya :


* Matius 19:24
LAI TB, Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
KJV, And again I say unto you, It is easier for a camel to go through the eye of a needle, than for a rich man to enter into the kingdom of God.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And again I say to you, it is easier for a camel to go through the eye of a needle than for a rich person to enter into the Malchut (kerajaan) HaShomayim (surga).
TR, παλιν δε λεγω υμιν ευκοπωτερον εστιν καμηλον δια τρυπηματος ραφιδος διελθειν η πλουσιον εις την βασιλειαν του θεου εισελθειν
Translit. interlinear, palin {lagi} de {dan} legô {Aku berkata} humin {kepada kalian} eukopôteron {lebih mudah} estin {ia adalah} kamêlon {unta} dia {melalui} trupêmatos {mata} rhaphidos {jarum} dielthein {pergi} ê {daripada} plousion {orang kaya} eis {ke dalam} tên basileian {kerajaan} tou theou {Allah} eiselthein {masuk}


Ada usaha-usaha untuk menafsirkan ayat di atas dengan menganggap bahwa unta (Yunani: καμηλος - kamêlos) sebenarnya adalah tali tambang (Yunani: καμιλος - kamilos) atau bahwa ada gerbang kecil yang bernama lobang jarum yang begitu rendah sehingga seekor unta harus membungkuk kalau mau melewatinya.

Demikian pula ada usaha-usaha untuk menghubungkan kata Yunani καμηλος - kamêlos dengan kata Aram gamla' yang di samping bermakna unta juga dapat bermakna tali tambang. Padahal bahasa Aram untuk tali tambang adalah habla dan bukan gamla. Usaha yang disebutkan terakhir ini menyatakan bahwa naskah Perjanjian Baru Yunani sebenarnya merupakan hasil terjemahan dari teks asli berbahasa Semitik.

"And (dein) again (tub) I word ('emar) to you, it is easier (delila) for a camel (gamla) to pass (al) through the opening (herura) of a needle (mehata) than ('au) a rich ('atira) man to enter (al) the sovereigndom (malkuta) of God ('alaha)", The Aramaic New Covenant


Usaha yang kedua yaitu menyatakan bahwa ada gerbang kecil yang bernama lobang jarum dikemukakan oleh Lord George Nugent (1845). Ia menyatakan bahwa ada dua gerbang di kota Yerusalem, yang pertama dan agak besar digunakan bagi hewan beban, dan yang kedua agak kecil digunakan bagi pejalan kaki. Yang kecil inilah yang dewasa ini disebut sebagai mata jarum namun tidak ada bukti bahwa gerbang itu sudah ada di era Yesus Kristus. Canon Farrar, bahkan menyatakan bahwa nama mata jarum itu baru diberikan belakangan oleh kalangan Yahudi Kristen untuk merujuk kepada perkataan Yesus Kristus.

Pendapat bahwa unta adalah tali tambang jelas tidak tepat karena ada penulis Injil sinoptik semuanya menulis "καμηλος – kamêlos", bukan "καμιλος – kamilos". Pendapat kedua juga kurang tepat karena jika lobang jarum itu adalah gerbang kecil di Yerusalem, maka masih ada kemungkinan unta dapat melewatinya, bertentangan dengan ayat berikutnya bahwa bagi manusia, unta tidak mungkin dapat masuk melalui lobang jarum.


* Matius 19:26
LAI TB, Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.
KJV, But Jesus beheld them, and said unto them, With men this is impossible; but with God all things are possible.
TR, εμβλεψας δε ο ιησους ειπεν αυτοις παρα ανθρωποις τουτο αδυνατον εστιν παρα δε θεω παντα δυνατα εστιν
Translit. interlinear, emblepsas {memandang} de {tetapi} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} autois {kepada mereka} para {bagi} anthrôpois {para manusia} touto {ini} adunaton {mustahil} estin {ia adalah} para {bagi} de {tetapi} theô {Allah} panta {segala sesuatu} dunata {dapat, mungkin} estin {ia adalah}


Satu hal lagi, nama-nama tempat di Israel dalam Alkitab Perjanjian Baru senantiasa ditulis dalam bahasa Ibrani atau Aram, tidak ada yang ditulis dalam bahasa Yunani, misalnya :
- Getsemani (Matius 26:36), dari kata Aram gat (anggur) syemen (minyak) atau bahasa Ibrani gay (lembah) syemen (subur) (Yesaya 28:1).
- Golgota (Matius 27:33), dari kata Aram (Ibrani: gulgolet), tengkorak.
- Betlehem (Lukas 2:4) dari kata Ibrani beyt lekhem dari kata bayit (rumah) dan lekhem (roti).
- Betesda (Yohanes 5:2) juga dalam bahasa Aram, Ibrani: bayit (rumah) dan khesed (kemurahan).


Jika seandainya ada gerbang kecil yang bernama lobang jarum pada zaman Yesus Kristus, baik Matius, Markus, maupun Lukas akan menuliskannya dalam bahasa Ibrani atau Aram, bukan dalam bahasa Yunani "trupêmatos rhaphidos" .

Kalangan Semitik (Ibrani, Aram, maupun Arab) biasa menggunakan tamsil (ibarat) seperti unta atau gajah melewati lubang jarum untuk melukiskan suatu kemustahilan :

"Anda tahu bahwa mereka tidak dapat memperlihatkan kepada seseorang pohon emas, tidak pula seekor gajah melewati mata jarum." (T. Bab. Beracot, vol. 55. 2.)

"Barangkali Anda adalah salah satu dari Pombedita (sekolah Yahudi di Babilonia) yang membuat seekor gajah melewati mata jarum." (T. Bab, Bava Metzia, vol. 38. 2.)

"Demi Allah, kami sudah melihat dengan mata kepala sendiri, membawa seekor gajah melewati mata jarum." (Prefat. ad Zohar, Editor Sultzbach}.

Bukan hanya kalangan Yahudi, namun di beberapa negara Timur, ungkapan seperti ini sering digunakan untuk menyatakan kemustahilan.


Maka, tak bisa disangkal bahwa Tuhan Yesus menggunakan gaya bahasa hiperbola yang lazim dalam masyarakat semitik untuk mengungkapkan sesuatu yang sama sekali tidak mungkin. Gaya bahasa hiperbola bisa juga kita temukan sewaktu Tuhan Yesus berbicara tentang orang dengan sebilah balok dimatanya yang ingin mengeluarkan selumbar atau setitik serbuk gergaji dari mata saudaranya (Matius 7:3-5; Lukas 6:41-42). Maksud pemakaian gaya bahasa hiperbola ini adalah supaya ajaran yang ingin disampaikan betul-betul dipahami dan tidak ada kemungkinan salah mengerti, yaitu : tidak mungkin seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah – bagi manusia hal itu tidak mungkin, Tuhan Yesus mekamuinya. Tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagiNya, juga untuk menyelamatkan seorang kaya. Jadi kalau demikian, maka hati orang kaya itu harus diubah. Cinta pada kekayaan duniawi harus diganti dengan cinta pada kekayaan sejati yaitu "harta di Surga".

Tidak mudah bagi siapapun untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah : "sesaklah pintu dan sempitlah jalannya" (Matius 7:14) – tetapi yang akan mengalami kesulitan paling ebsar ialah orang kaya. Ajaran mutlak dari Tuhan Yesus dalam Markus 10:24 : "Alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah" telah dikembangkan pada kesaksian-kesaksian yang muncul belakangan sehingga bisa dibaca sebagai berikut : "Allahkah sukarnya bagi orang yang percaya pada kekayaan masuk ke dalam Kerajaan Allah". Hal ini bisa merupakan usaha lain untuk memperlunak kekerasan pernyataan Tuhan Yesus itu.
Seorang pembaca bisa menghibur dirinya dengan berpikir "Aku memang mempunyai kekayaan, tapi aku tidak percaya kepadanya. Jadi aku baik-baik saja". Tetapi menurut ajaran Tuhan Yesus sangatlah sulit bagi orang kaya untuk menaruh percaya pada kekayaan itu. Bukti bahwa mereka menaruh percaya pada kekayaan atau tidak, akan terlihat dari kesediaan mereka untuk berpisah dengan kekayaan mereka.

Mengapa Tuhan Yesus mengangap kekayan sebagai penghalang seseorang masuk ke dalam Kerajaan Allah? Karena kenyataan bahwa orang yang memiliki kekayaan menggantungkan hidupnya pada kekayaan itu. Seperti petani kaya dalam perumpamaan Tuhan Yesus pada Lukas 12:16-21 yang memacu dirinya sendiri dengan pikiran tentang kekayaan besar yang ia timbun untuk bertahun-tahun lamanya. Bandingkan dengan orang zaman sekarang yang menanamkan modal besar sehingga memberi dia penghasilan besar yang tidak tergoncangkan oleh inflasi.

Rasanya tidak ada perkataan Tuhan Yesus yang lebih 'keras' bagi pola pikir manusia zaman sekarang ini daripada perkataan tentang 'unta dan lobang jarum' yang membuat orang sangat tergoda untuk memperlunak pengertiannya.

Selasa, 15 Februari 2011

TABUT PERJANJIAN ( di manakah sekarang ? )


Tabut Perjanjian, memang merupakan hal yang diperdebatkan oleh para ahli selama berabad-abad, sehingga kita tidak dapat mengetahui secara persis.

1. Memang ada tradisi Yahudi yang mengatakan tabut perjanjian dibawa ke Ethiophia oleh anak dari Ratu Sheba yang bernama Menelik dan sekarang ada dalam komunitas Axum, namun hal inipun tidak dapat dikonfirmasi, karena yang diperbolehkan masuk ke dalam tenda adalah hanya para pertapa.

2. Ada pula tradisi yang mengatakan berdasarkan tulisan nabi Yeremia yang tertulis dalam 2 Makabe 2:4-8, “Di dalam naskah itu terdapat pula berita bahwa atas ilham Allah nabi itu telah menyuruh, supaya Kemah Suci dan tabut perjanjian menyertai dia ketika ia pergi ke gunung yang telah didaki Musa untuk memandang milik Allah. Setibanya di sana Yeremia menemukan sebuah kediaman yang berupa gua. Kemah Suci , tabut perjanjian dan mezbah ukupan dibawanya masuk, lalu tempat masuk direbat olehnya. Kemudian beberapa orang yang mengiringnya pergi ke sana untuk menandai lagi. Ketika Yeremia dapat tahu tentang hal itu, maka ditegurnyalah mereka, katanya: “Tempat itu harus tetap rahasia sampai Allah mengumpulkan kembali umat serta mengasihianinya lagi. Kelak semuanya akan ditunjukkan oleh Tuhan serta awan akan nampak lagi, sebagaimana dinyatakan kepada Musa, dan sebagaimana Salomopun telah berdoa juga, supaya tempat itu disucikan secara istimewa.” Maka tempat yang disebutkan juga merupakan tempat rahasia.

3. Tradisi lain berasal surat Edras, yang mengatakan bahwa tabut perjanjian dibawa oleh pasukan yang menang dalam penjarahan Yerusalem (IV Esd., x, 22). Hal ini berdasarkan tulisan dalam 2 Raj 25, yang mengatakan pasukan dari Babilonia membawa semua benda-benda dari kuningan, perak dan emas yang ada bait Allah itu (walau tidak disebutkan secara eksplisit tabut perjanjian).

4. Tradisi Talmud
Dikatakan bahwa kemungkinan tabut perjanjian disembunyikan oleh Raja Yosiah di suatu tempat rahasia seperti yang dipersiapkan oleh Raja Salomo, jika Bait Allah diserang atau dibakar. Namun tempat ini tidak diketahui.

5. Ada pula klaim dari archelogist Leen Ritmeyer yang mengadakan penyelidikan di Temple Mount, dan di dalam Dome of the Rock yang ada di Yerusalem. Ia mengklaim telah menemukan tempat di sana yang merupakan tempat Mahakudus di jaman Bait Allah yang pertama. Pada tempat itu terdapat potongan batu yang berukuran sesuai dengan ukuran yang disebutkan dalam Kitab Keluaran. Maka Ritmeyer memperkirakan bahwa Tabut perjanjian dikubur dalam-dalam di bawahnya. Namun sangat tidak mungkin bahwa akan diperbolehkan diadakan penggalian, baik oleh pemerintahan Muslim ataupun Israel.

Bagi saya, tak terlalu penting di mana tabut perjanjian tersebut berada. Yang terpenting adalah bahwa memang dahulu tabut itu pernah ada, dan memang menjadi tempat di mana Allah menyatakan kehadiran dan kemuliaan-Nya. Yang terlebih penting adalah Tabut Perjanjian Baru yang menurut Tradisi Gereja Katolik adalah sebagai berikut:

1. Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru, karena ia mengadung Kristus, sang Sabda yang menjadi manusia. Maka jika Tabut Perjanjian Lama mengandung 2 loh batu yang berisi sabda 10 perintah Allah dan roti manna, maka dalam diri Maria yang dikandung adalah Kristus, Sang Sabda yang menjelma menjadi manusia (Yoh 1: 14) dan yang adalah Sang Roti Hidup (Yoh 6:35). Pemahaman bahwa Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru memberikan pemahaman akan kesucian Bunda Maria, karena kalau terhadap Tabut Perjanjian Lama yang hanya menyangkut benda-benda mati saja Allah begitu spesifik dalam menguduskan Tabut-Nya, apalagi ketika isi Tabut Perjanjian Baru itu menyangkut Diri Putera-Nya sendiriyang bukan ‘benda mati’ melainkan Sang Hidup itu sendiri (lih. Yoh 14:6) . Tentu Allah lebih lagi menguduskan Tabut Perjanjian Baru ini yang mengandung Putera-Nya.

2. Sekarang kehadiran Kristus secara nyata hadir di dalam setiap tabernakel di dalam gedung Gereja Katolik, di mana disimpan Ekaristi, atau Sang Roti Hidup, yaitu Kristus sendiri. Umat Katolik yang menyambut Ekaristi-pun sebenarnya menjadi “tabut perjanjian baru” yang hidup, karena menerima Yesus di dalam diri mereka.

Minggu, 13 Februari 2011

Berdoa Dengan Cara Allah



Judul Asli: How to Pray with GOD's Way
Diterjemahkan: Dewi Galang

Ajari aku, TUHAN...
Aku ingin tahu, cara yang benar untuk berdoa.

Bila aku perlu menggunakan kata-kata,
Kata apa yang harus kupakai?
Beritahukan kepadaku, apa yang harus kukatakan.

Aku menundukkan kepala,
Aku berlutut,.. haruskan juga bersikap tegak?

Aku menutup mataku,
Kuangkat tanganku, atau.. haruskan aku mengatupkannya saja?

Apakah aku harus berdiri? Atau duduk saja?
ALLAHku,.. posisi mana yang KAU sukai?

Apakah sebaiknya lampu menyala atau dimatikan?
Mungkin.. lebih baik dengan terang lilin saja?
Perlukah kupakai kacamataku atau tidak?
Ada di kursi saja atau di depan meja?
Haruskah aku berbisik atau berdoa dengan suara lantang?

Haruskah aku mengutip Kitab Suci?
Kapan waktu yang KAU sukai? Di waktu fajarkah?

Haruskah aku berdoa dengan cepat-cepat atau perlahan-lahan?
Lebih baik doa yang pendek.. atau yang panjang?

Aku baru saja belajar berdoa, apa saja aturannya?
Aku ingin berdoa dengan benar.

Bagaimana aku tahu bahwa KAU akan mendengarkannya?
Bahwa doaku sudah benar?

Dan sementara aku duduk diam,
menunggu tanda-tanda,
Aku mendengar suara lembut yang berkata:

"AnakKU yang kekasih...
Apakah kau pikir AKU begitu peduli tentang waktu,
atau tentang posisimu ketika berdoa, berdiri atau berlutut?"

"AKU tak peduli tentang posisi tubuhmu atau tempat yang kaupilih;
Bukalah hatimu kepadaKU,
Aku tak punya aturan lainnya.

Katakan padaKU apa yang ada dalam hatimu,
dan katakan padaKU apa yang kaucari,
Ceritakan tentang kepedihanmu
dan hal-hal lain yang membuatmu merasa lemah."

"Bicaralah padaKU secara pribadi
tentang apa yang paling peenting bagimu;
AKU tahu tentang perbuatan-perbuatan baikmu..
tak perlu, engkau menyombongkannya.

AnakKU, engkau tak perlu pelajaran-pelajaran,
Bicaralah saja padaKU setiap hari,
katakan padaKU apapun yang kauinginkan,
SayangKU, Siapapun dapat berdoa."

Senin, 07 Februari 2011

TANGIS SEORANG AYAH


Apakah Ada yang Salah Dengan Ayah..?


Dr. Arun Gandhi cucu dari mendiang Mahatma Gandhi pernah menceritakan


satu kisah dalam hidupnya yang sungguh mengesankan, sebagai berikut.





Kala itu usia saya kira-kira masih 16 tahun dan saya tinggal bersama kedua orang
tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, Mahatma Gandhi.


Kami tinggal disebuah perkebunan tebu kira-kira 18 mil jauhnya dari kota Durban,
Afrika Selatan. Rumah kami jauh di pelosok desa terpencil sehingga hampir tidak
memiliki tetangga. Oleh karena itu saya dan kedua saudara perempuan saya sangat
senang sekali bila ada kesempatan untuk bisa pergi ke pusat kota, untuk sekedar
mengunjungi rekan atau terkadang menonton film dibioskop.


Pada suatu hari kebetulan ayah meminta saya menemani beliau ke kota untuk
menghadiri suatu konferensi selama seharian penuh. Bukan main girangnya saya
saat itu.Karena ibu tahu kami hendak ke kota maka ibu menitipkan daftar panjang
belajaan yang ia butuhkan, disamping itu ayah juga memberikan beberapa tugas
kepada saya, termasuk salah satunya adalah memperbaiki mobil dibengkel.

Pagi itu setelah kami tiba ditempat konferensi; ayah berkata kepada saya; “Arun;
jemput ayah disini ya, nanti jam 5 sore....dan kita akanpulang bersama-sama”.

Baik ayah, saya akan berada disini tepat jam 5 sore.Jawab saya dengan penuh
keyakinan.Setelah itu saya segera meluncur untuk menyelesaikan tugas yang
dititipkan ayah dan ibu kepada saya satu persatu. Sampai akhirnya hanya tinggal
satu pekerjaan yang tersisa yakni menunggu mobil selesai dari bengkel.Sambil
menunggu mobil diperbaiki tidak ada salahnya aku pikir untuk mengisi waktu
senggangku dengan pergi ke bioskop menonton sebuah film.

Saking asyiknya nonton ternyata saat saya melihat jam; waktu sudah menunjukkan
pukul 17:30, sementara saya janji menjemput ayah pukul 17:00.

Segera saja saya melompat dan buru-buru menuju bengkel untuk mengambil mobil,
dan segera menjemput ayah yang sudah hampir satu jam menunggu.

Saat saya tiba sudah hampir pukul 18:00 sore. Dengan gelisah ayah bertanya pada
saya; Arun! kenapa kamu terlambat menjemput ayah..?

Saat itu saya merasa bersalah dan sangat malu untuk mengakui bahwa saya tadi
keasyikan nonton film, sehingga saya terpaksa berbohong dengan mengatakan; “Maaf
Ayah” “Tadi mobilnya belum selesai diperbaiki sehingga Arun harus menunggu.”

Ternyata tanpa sepengathuan saya, ayah sudah terlebih dahulu menelpon bengkel
mobil tersebut, sehingga ayah tahu jika saya berbohong;
Lalu wajah ayah tertunduk sedih; sambil menatap saya ayah berkata; “Arun,
sepertinya ada sesuatu yang salah dengan ayah dalam mendidik dan membesarkan
kamu”; “sehingga kamu tidak punya keberanian untuk berbicara jujur kepada ayah”.

Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarlah ayah pulang dengan berjalan kaki;
sambil merenungkan dimana letak kesalahannya.

Lalu dengan tetap masih berpakaian lengkap ayah mulai berjalan kaki menuju jalan
pulang kerumah.Padahal hari sudah mulai gelap dan jalanan semakin tidak
rata.Saya tidak sampai hati meninggalkan ayah sendirian seperti itu; meskipun
ayah telah ditawari naik, beliau tetap berkeras untuk terus berjalan kaki,
akhirnya saya mengendarai mobil pelan-pelan dibelakang beliau, dan tak terasa
air mata saya menitik melihat penderiataan yang

dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang telah saya lakukan. Sungguh
saya begitu menyesali perbuatan sayatersebut. Sejak saat ituseumur hidup, saya
selalu berkata jujur pada siapapun.Sering sekali saya mengenang kejadian itu dan
merasa begitu terkesan; seandainya saja saat itu ayah menghukum saya sebagai
mana pada umumnya orang tua menghukum anaknya yang berbuat salah; kemungkinan
saya akan menderita atas hukuman itu; dan mungkin hanya sedikit saja
menyadari kesalahan saya. Tapi dengan satu tindakan mengevaluasi diri yang
dilakukan ayah; meskipun tanpa kekerasan justru telah memiliki kekuatan yang
luar biasa untuk bisa mengubah diri saya sepenuhnya.

Saya selalu mengingat kejadian itu seolah-olah seperti baru terjadi kemarin.



Para orang tua . . . . .Ayah Dr Arun Gandhi tersebut sungguh

seorang ayah dan guru yang luar biasa dalam mendidik anaknya.

Sebuah kisah emas untuk para orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak-anak.





Kisah ini begitu menginspirasi saya secara pribadi; untuk selalu mengevaluasi
diri

manakala anak-anak tercinta saya mulai menunjukkan prilaku yang kurang terpuji.

Ya, saya membiasakan diri untuk selalu bertanya:

Apa yang salah dari saya, mengapa anak saya bisa seperti itu...???

Senin, 31 Januari 2011

Asal Mula Shio


Lomba Lari  Binatang

Binatang-binatang di seluruh permukaan bumi diundang untuk mengikuti lomba marathon yang diselenggarakan oleh Dewa Langit. Dua belas pemenang akan mewakili satu tahun Lunar dalam kalender China. Tiga belas binatang siap bertanding. Siapakah yang akan memenangkannya?

Di suatu musim semi yang hangat, Dewa mengundang semua binatang di atas muka bumi untuk mengikuti lomba lari marathon. Aka nada 12 pemenang yang nantinya akan menjadi penjaga dan lambing suatu tahun. Pemenang pertama akan menjaga tahun yang pertama, demikian seterusnya hingga pemenang kedua belas dan kembali lagi dari awal.

Tiga belas binatang datang mendaftarkan diri. Mereka adalah : Kelinci, ayam jantan, kuda, kambing, tikus, ular, naga, babi, anjing, monyet, kerbau dan Harimau. Dewa sendiri berharap nagalah yang akan menang. Naga memang binatang favorit Dewa karena dianggap sebagai binatang pembawa keberuntungan.

Sebelum lomba dimulai, tikus berbisik kepada kucing, “ Aku tahu cara memenangkan lomba ini. Saudaraku menemukan jalan pintas dan aku punya petanya.” 
“Bagus. Aku akan ikut bersamamu. Jadi kita bisa memenangkan tempat pertama dan kedua,” kata kucing. 
Maka saat lomba dimulai, kucing dan tikus menempuh jalan yang berbeda dari peserta lain yang diyakini mereka sebagai jalan pintas.

“Menurut peta ini, dari sinilah kita mulai berbelok, “ kata tikus sambil membaca petanya. “Aku tidak bisa membaca peta kalau tidak melihat jalannya dengan jelas. Rumput-rumput ini menghalangi penglihatanku. Bagaimana kalau kau menggendongku? Jadi aku bisa melihat arah yang benar.” 
“Baiklah,” kata kucing. 
Tikus segera naik ke pundak kucing. Sesuai petunjuk dari peta itu, mereka harus melewati hutan, sungai, dan bukit. Sepanjang perjalanan itu kucing bertugas menggendong tikus dan tikus sebagai penunjuk jalan.

Dari atas bukit, mereka bisa melihat garis finish di bawahnya. Kucing sudah siap berlari untuk menyelesaikan pertandingannya ketika tikus berkata, “tunggu! Jangan terburu-buru. Kalau kita turun sekarang, Dewa pasti akan tahu kalau kita curang.” 
“Baiklah!” kata kucing dengan nafas memburu. Ia lelah sekali setelah berjalan sekian jauh dan harus menggendong tikus di pundaknya. “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” 
“Sebaiknya kita istirahat saja dulu di sini. Nanti jika peserta lain sudah kelihatan, kita segera berlari turun dan mendahului mereka, ” kata tikus.

Mereka pun duduk dan beristirahat. Kucing yang kelelahan segera tertidur ketika angin membelainya.

Tikus mendengar suara langkah kaki di kejauhan. Tampak kerbau dengan langkahnya yang lambat tapi pasti berjalan mendekati garis finish. Tikus menoleh pada kucing yang sedang terlelap. Timbul ide licik di kepalanya.

Dewa sedang mengisap jus lemonnya ketika dilihatnya kerbau di kejauhan. Ketika Kerbau semakin dekat, ia melihat seekor binatang kecil berlari turun dari atas bukit dan melompat ke atas punggung kerbau. Kerbau berusaha menyingkirkan tikus dari tubuhnya dengan menyentakan badannya. Namun tikus bepegangan sangat kuat. Ketika garis finish tinggal beberapa langkah di depan, tikus memanjat kepala kerbau dan bergantung di hidungnya. Dengan tangkas ia melompat melewati garis finish dan memenangkan perlombaan. Dewa mengumumkan bahwa kerbau menempati tempat kedua.

Kerbau sangat kesal dengan perbuatan tikus karena ia tahu seharusnya dialah pemenangnya. Tapi ia tidak bisa menunjukkan kemarahannya di depan Budha, maka ia hanya mendengus kesal. Dewa mendesah. Meski ia tahu tikus telah berbuat curang namun ia tidak bisa mengubah keputusannya. Ia memandang tikus yang menari kegirangan dengan perasaan tidak senang.

Tikus masih menari-nari seperti kesurupan ketika harimau sampai dan memenangkan tempat ketiga, disusul kelinci di tempat keempat, naga di tempat kelima. Dewa bertanya kepada naga kenapa ia tidak datang lebih cepat, naga menjawab bahwa ada penduduk yang membutuhkan pertolongannya maka ia harus menolong mereka dulu.

Ular yang berusaha keras tidak terinjak oleh kuda memenangkan tempat keenam dan kuda di tempat ketujuh. Kambing di tempat kedelapan. Di belakangnya monyet melenggang dengan riang dan memakai topi pesta. Ia senang akhirnya sampai di finish dan berharap pesta kemenangan akan segera dimulai.

Ayam jantan yang berlari pontang-panting berkejaran dengan anjing memenangkan tempat kesepuluh dan anjing kesebelas.

Dewa dan peserta lain menunggu pemenang terakhir.

Kucing terbangun dari tidurnya. Dilihatnya tikus sudah tidak berada di sampingnya. Ia mendengar suara ribut di bawahnya. Dilihatnya 11 binatang telah berkumpul di belakang Budha dengan tikus yang memakai tropi di tempat pertama. Dengan panik kucing berlari secepat kilat menuruni bukit dan menubruk babi. Kucing terguling sementara babi melewati garis finish. 
“Oh maaf ya,” ujar babi kepada kucing ketika kakinya melewati garis finish. “Maafkan keterlambatanku Budha. Seharusnya saya bisa datang lebih awal, tapi tadi saya harus menghabiskan makanan penutupku dulu.”

Kucing menggeram dan segera berlari ke garis finish. 
“Oh kucing, “ kata Dewa. “Aku sudah mendapatkan kedua belas pemenangnya. Tidak ada tempat lagi yang bisa aku berikan padamu!” kata Dewa.

Kucing melotot pada tikus, seluruh tubuhnya menggigil menahan marah. 
“Aku sudah mencoba membangunkanmu,” kata tikus berbohong. “Salahmu sendiri kau tertidur pulas.” 
Kucing berteriak dan menerkam tikus. Tikus berlari menyelamatkan diri dari cakaran kucing. Namun kucing tidak melepaskannya begitu saja. Ia terus mengejarnya hingga kini.

Dewa menganugrahi kedua belas binatang ini sebagai penjaga tahun Lunar Cina yang sering kita sebut Shio.

Jadi sekarang kita mengerti kenapa kucing begitu marah kepada tikus dan jadi musuh bebuyutan selamanya. Kita juga kesal kan kalau ada teman yang menipu kita? (Erabaru/hui)